Negara (Metrobali.com)-

Warga Desa Sumbersari, Kabupaten Jembrana, Bali, protes pelebaran jalur mudik di ruas Denpasar-Gilimanuk karena dianggap merugikan warga setempat.

“Kami protes karena tidak ada komitmen dari rekanan yang mengerjakan proyek ini terkait akses jalan ke rumah warga di pinggir jalan raya ini,” kata Ketut Darmayasa, warga Desa Sumbersari, Selasa.

Ia menilai rekanan seenaknya merusak akses jalan menuju rumah warga tanpa memberikan ganti rugi.

“Akses jalan tersebut dibongkar seenaknya, tanpa permisi kepada warga yang membuatnya. Karena marahnya, warga yang merasa dirugikan tersebut sempat marah-marah sambil membawa golok. Untung masih bisa kami tenangkan,” ujar Darmayasa.

Warga ingin ada kesepakatan dan jaminan dengan rekanan, jika proyek ini selesai akses ke rumah mereka akan diperbaiki.

“Kami sebenarnya menyambut baik proyek jalan ini karena untuk kepentingan umum, tapi jangan pula mengorbankan warga,” katanya.

Pengawas proyek pelebaran jalan, Made Sudarsa saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan proyek yang dibiayai APBN ini di kantor balai banjar atau balai dusun setempat.

“Saat itu sosialisasi bersamaan dengan proyek yang dibiayai APBD. Kami juga menjamin akses jalan bagi warga, termasuk yang sekarang terkena proyek akan diperbaiki,” katanya.

Menurut Sudarsa, meskipun dilalui proyek, warga yang tinggal di pinggir jalan tersebut masih bisa keluar masuk ke pekarangannya.

Proyek itu dikerjakan oleh PT Jaya Etika Teknik dengan menelan dana APBD senilai Rp9,3 miliar. Selain pelebaran, juga ada pengerukan permukaan jalan agar lebih landai. AN-MB