Karangasem, (Metrobali.com) –

Ditengah lesunya perekonomian akibat merebaknya virus Covid-19, kesabaran warga kembali diuji dengan kembalinyan muncul kasus ternak Babi mati mendadak di Kabupaten Karangasem.

Kali ini, sejak beberapa hari terakhir puluhan hewan ternak Babi milik warga diwilayah Desa Abang, Kecamatan Abang, Karangasem dilaporkan mati dengan gejala kulit berbintik merah disertai nafsu makan yang berkurang hingga lemas dan mati.

“Ya benar sudah puluhan ekor ternak babi warga yang mati, terakhir baru kemarin ada warga dari Dusun Waliang yang menyampaikan bahwa ternak babinya mati,” terang Kepala Desa Abang, I Nyoman Sutirtayana saat dihubungi pada Sabtu (11/04/2020).

Untuk meminimalkan penyebaran, pihak kedesaan setempat bersama tim dari Puskeswan Kecamatan Abang turun langsung melakukan penyemprotan cairan desinfektan disejumlah kandang ternak milik warga.

Lebih lanjut, sejauh ini pihaknya telah berkordinasi dengan Puskeswan Kecamatan Abang untuk mencari tau penyebab kematian ternak babi warga tersebut.

Hanya saja, dari pihak Puskeswan sendiri belum bisa memastikan penyebabnya, apakah Babi – Babi tersebut mati karena terjangkit virus atau ada penyebab yang lain.

Seperti yang disampaikan oleh warga, sebelum ternak Babi mereka mati, gejala awalnya berupa muncul bintik – bintik merah disekujur kulit disertai nafsu makan yang turun hingga tidak mau makan kemudian lemas dan mati.

Sutirtayana berharap kondisi ini bisa segera berakhir pasalnya kondisi ekonomi warga saat ini sedang buruk akibat dampak merebaknya virus Corona.

“Semoga tidak ada lagi ternak yang mati mengingat perekonomian warga tengah lesu dampak Covid-19, kami juga menghimbau agar peternak selalu memperhatikan kebersihan kandang dan pakan ternak agar bisa terhindar dari penyakit yang belum diketahui tersebut,” ujar Sutirtayana. (SUA)