Klungkung ( Metrobali.com )-
Minggu (30/9) sekira pukul 18.30 wita suara kukul bulus berkumandang bertalu-talu di Desa Timihun, Banjarangkan, Klungkung. Mendengar suara kukul bulus warga desa setempat berhamburan keluar dengan membawa alat seadanya. Begitu warga mendengar bahwa I Nyoman Dapet 55 tidak kembali pulang, tanpa komando warga mencari Dapet di wilayah desa.

Pantauan Metrobali.com di banjar Kawan, Desa Timihun warga terutama ibu ibu bersama anaknya menunggu didepan rumah. Dari informasi yang dihimpun menurut warga setempat Dapet sejak pagi sekira pukul 07.00 wita pergi mencari rumput. Hal itu sudah sering dilakukan Dapet, namun dari pihak keluarga hingga pukul 18.30 wita Dapet tidak kunjung pulang kerumah.Selanjutnya pihak keluarga memberi tahu aparat desa, selanjutnya suara kentongan dikumandangkan bertalu talu, menurut warga berarti ada musibah.

Sekira pukul 21.00 wita tampak korban diusung warga menggunakan bambu langsung menuju rumah duka. Anggota Polsek Banjarangkan dan Polres Klungkung turut membantu mencari korban. Ditemui di TKP Kapolsek Banjarangkan AKP I Putu Ardana, SH menyampaikan pihaknya mendapat laporan bahwa ada penemuan mayat sekira pukul 18.30 wita dan bersama anggota langsung turun kelapangan.

Korban saat ditemukan sudah tidak bermyawa dalam posisi tengadah di sawah milik Anak Agung Gede Suni, ujar Artana.
Sementara di rumah duka tampak kerabat korban dan warga berdatangan hingga memenuhi pekarangan. Pihak keluarga menerima kepergian korban dan tidak mau korban divisum. Menrutu keluarga korban, bahwa korban meninggal diduga karena mempunyai penyakit tekanan darah tinggi.

Namun Kapolsek tidak mau memaksa dan diminta keluarga membuat surat pernyataan agar dikemudian hari tidak timbul masalah.Rembug keluarga disaksikan aparat desa setempat dimana.Putu Arsana 44 selaku perbekel desa timuun berjanji besok akan membuat surat yang diminta dan membawa langsung ke polsek.

” Ya pihak anak korban tidak mau ayahnya divisum dan dari Kapolsek meminta agar dibuatkan surat pernyataan. Besok pagi saya yang membawanya ” ujar Arsana selaku perbekel desa. SUS-MB