WABAH LALATNyoman Ridani, Salah satu warga pemilik warung di Desa Delodbrawah, Mendoyo menunjukan kertas lem berisi lalat, Senin (22/2).

Jembrana (Metrobali.com)-

Sejak seminggu belakangan warga Desa Delodbrawah, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, mengeluhkan adanya wabah lalat.

Kondisi tersebut diduga karena kelalaian sejumlah pengelolaan kandang ayam dalam menjaga kebersihan. Pihak desa sejatinya sudah melaporkan, bahkan meminta diadakan fogging, namun diminta menunggu jadwal.

Pantauan Senin (22/2), hampir semua warung dicari lalat, bahkan menurut warga lalat hingga masuk ke dapur dan kamar tidur warga.

“Sudah seminggu lebih begini. Semua makanan dicari lalat” ujar Nyoman Ridani, salah seorang seorang pedagang di Banjar Dauh Marga, Desa Delod Berawah ditemui Senin (22/2).

Ia mengaku kesulitan untuk menghilangkan lalat, bahkan lalat tidak mati saat diseprot dengan pembasmi nyamuk. Untuk mengurangi lalat diwarungnya sementara ia menggunakan kertas lem lalat.

“Kalau sampai sore, kertas lalatnya penuh dengan lalat. Tapi lalat masih saja banyak” keluhnya.

Budi dan Ketut Nandra warga lainnya mengatakan yang sama. Mereka menduga lalat-lalat itu berasal dari enam kandang ayam yang ada di desanya.

“Beberapa warga sempat mengeluhkan sakit perut. Mungkin juga karena lalat-lalat itu” imbuhnya.

Keluhan warga itu dibenarkan Perbekel (Kepala Desa) Delod Berawah, Made Rentana saat dikonfirmasi, Senin (22/2).

Menurutnya, pihaknya sempat memanggil tiga orang pengelola kandang ayam di wilayahnya, namun tidak ada yang hadir. Pasalnya diduga lalat-lalat itu berasal dari kandang ayam yang pengelolaannya kurang baik.

“Maksud kami mereka kami ajak untuk mencarikan solusi, sehingga wabah lalat dapat diatasi, tapi mereka (pengelola kandang ayam) tidak datang” ujarnya.

Rentana menambahkan dirinya sempat marah. Pasalnya saat minta dilakukan fogging, pihaknya diminta menunggu jadwal.

“Ini kan sifatnya emergency, kenapa harus menunggu. Sudah saya sampaikan ke kecamatan. Kalau ada warga yang sakit perut karena lalat, siapa yang tanggungjawab?. Yang repot juga kami” pungkasnya. MT-MB