Gianyar, (Metrobali.com)
Menanggapi kebijakan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar yang tidak memberikan fogging terhadap wilayah yang belum positif kasus demam berdarah dengue (DBD) membuat masyarakat di Blahbatuh Gianyar berinisiatif untuk patungan membeli obat fogging, hal ini dilakukan agar wabah DBD di Blahbatuh tidak meluas.
Salah seorang warga Blahbatuh, Ketut Suliawan, mengatakan bahwa dirinya merasa kecewa kepada Pemerintah. Dirinya menilai Pemerintah hanya fokus terhadap penanganan kasus korona saja. “Pemerintah jangan hanya terfokus dengan penanganan korona saja, akan tetapi DBD juga perlu diperhatikan,” ujarnya, Senin (23/3/2020).
Bahkan dirinya siap untuk berpatungan membeli obat foging, “Jika tidak ada perhatian dari pemerintah, maka kami siap patungan untuk membeli obat fogging,” ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kadis Kesehatan Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Cahyani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah  memberikan sosialisasi serta membentuk kader-keder jumantik di masing-masing desa. “Kami sudah sering menyosialisasikan serta membentuk kader kader jumantik di desa-desa, kader kader jumantik inilah yang berperan untuk ikut serta memberantas perkembangan sarang nyamuk,” ucapnya.
Dari data yang dimiliki Rumah Sakit Umum (RSUD) Gianyar, sampai dengan pertengahan bulan Maret 2020 telah tercatat sebanyak 275 kasus postif DBD yang dirawat di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Dari bulan Januari 2020 tercatat 76 kasus DBD, dilanjutkan bukan Februari tercatat sebanyak 108 kasus DBD, serta pertengahan bulan Maret sebanyak 91 kasus DBD, dimana angka ini dikatakan melonjak sebanyak 10 kali lipat dari kasus DBD pada tahun 2019 (Ctr)