Klungkung ( Metrobali.com )-

Pengerjaan Darmaga Gunaksa semakin terus dipacu untuk bisa kelar tahun 2012 sesuai target awal. Dan banyak kalangan berharap Darmaga sandingan Nusa Penida ini bisa kelar tepat waktu. Terkait dengan dermaga itu, Metrobali.com sempat melakukan investigasi ke lokasi proyek yang sedang dikerjakan. Nampak dua buah alat berat sedang melakukan pengerjaan pengerukan. Selain itu material berupa besi juga nampak bertumpuk di Darmaga.

Konsultan Pengawas, Dadang Saputra dari CV Indojaya Inginering  mengungkapkan, bahwa proyek ini dalam tahap pengerjaan. Ia mengakui  perusahannya sebagai konsultan pengawas untuk pengerjaan di laut diantaranya Breackwatter. Dadang juga mengakui kalau breackwatter yang dibangun sebelumnya rusak parah.

Menurutnya ini terjadi karena Badai Besar yakni Badai Australia bulan April lalu. Hanya saja Dadang mengakui kerusakan terjadi pada bagian atas breacwater sementara bagian bawahnya atau pondasinya masih ada. “Ini terjadi hampir di seluruh Indonesia timur karena pengaruh Badai,” ujar Dadang.

Pembangunan breacweter sebelumnya dibuat dengan kekuatan gelombang tiga meter. Namun ternyata saat Badai Gelombang, air laut melebihi tiga meter. Selain itu beton yang dipergunakan untuk breackwatter sekarang sedikit beda. Dengan mempergunakan disain ada kakinya dan mirip hurup T. ini dilakukan agar lebih kuat daya rekatnya. Dan breackwater yang akan dibangun ini dengan kekuatan gelombang enam meter. Sementara berat beton yang dipergunakan breackwater per bijinya seberat 4,25 ton namun bisa setara dengan 16 ton.

Pengerjaan proyek kali ini sudah dilakukan sejak sebulan lalu. “Ya disain ulang sudah keluar dan baru pengerjaan sejak sebulan lalu,” ujarnya. Proyek ini sudah mendapat glontoran dana tahap kelima dari pusat dan tahap ke tiga dari provinsi Bali. Sementara untuk breackwater pada bagian barat panjangnya 200 meter sementara bagian timur 80 meter.

Dikatakan, tahun ini akan dikerjakan breackwater barat sepanjang 30 meter dengan anggaran Rp 7,6 miliar lebih. Sementara untuk pengerjaan Provinsi Bali pada pembuatan dinding penahan dan pengisian tiang pancang dengan anggaran Rp 4,7 miliar. Untuk pembagunan pusat dilakukan oleh kontraktor pelaksana CV Witada Bangun Gemilang sementara pelaksana dari pengerjaan bagian provinsi dari PT Undagi Jaya Mandiri.

Lebih lanjut Dadang mengatakan, breackwater yang ada sekarang ini sudah 40 persen. Sementara pengerjaan dari Provinsi beru mencapai 26 persen.

Sementara itu menurut salah satu Dewan Bali dari dapil Nusa Penida, Ngakan Made Samudra mengatakan kalau proyek Darmaga tersebut gagal total. Malah menurutnya telah dilakukan pemotretan 18 dan 20 Oktober lalu ternyata kondisinya masih amboradul. Padahal target kelar tahun 2012 yang tinggal beberapa bulan lagi. Sedangkan pengerjaan Darmaga ini sudah dilakukan sejak tahun 2008 lalu. Sementara untuk pengerjaan Darmaga di laut sudah menelan dana sekitar Rp 70 miliar dana APBN dari target Rp 87 miliar.

Sementara dari Provinsi sudah habis sekitar Rp 24 miliar dan dari Pemkab Klungkung sekitar Rp 13 miliar. Parahnya lagi menurutnya pekerjaan diperkirakan tinggal sekitar 20 persen. Beberapa beton berserakan karena diterjang gelombang.

Anggota DPRD Klungkung Ketut. Panca saat di temui di Gedung DPRD mengaku sempat melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Peria asal Nusa Penida ini optimis Darmaga ini bisa selesai. Hanya saja untuk tahun 2012 menurutnya kemungkinan sulit dilakukan.

Soal relokasi karena titik kordinat yang tidak pas Panca mengatakan mestinya itu sudah final. Sebab penentuan Darmaga tersebut dilokasi sekarang ini sudah dilakukan melalui kajian akedemis. Pihaknya berharap pihak pihak yang bersebrangan agar duduk bersama untuk mencari solusi. Untuk itu dirinya berharap semua pihak mendukung agar terwujudnya Darmaga tersebut yang memang menjadi keinginan Warga Nusa Penida dan Klungkung untuk mempermudah tranportasi ke Nusa Penida, harapnya. SUS-MB