Warga Banjar Batusesah, Karangasem Diajari Agar Melek Teknologi Informasi
Karangasem, (Metrobali.com)-
Puluhan warga di Banjar Batusesah, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem tampak antusias mengikuti kelas di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Yowana Satra.
Masyarakat yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang, petani, serta berbagai ragam profesi ini mengikuti pelatihan komputer yang dibimbing oleh tutor dari Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM).
Pendiri PKBM Yowana Sastra, I Made Tinggen mengatakan, sejak berdiri pada tahun 2013, pada tahun 2014 pihaknya telah meluluskan sebanyak 36 siswa untuk program paket C, tahun 2015 42 siswa , dan tahun 2016 35 siswa dinyatakan lulus.
“Selain paket A, pada tahun 2016 untuk program paket B telah lulus 28 orang, sedangkan untuk paket A, baru tahun 2017 ini kita akan meluluskan,” ungkapnya, Selasa (17/1/2017).
Dari siswa yang dinyatakan lulus, Tinggen menyebut ada yang bekerja sebagai pedagang, penjaga toko, karyawan koperasi, bahkan ada dari pegawai dari dinas yang ada di Kabupaten Karangasem.
“Saya mendirikan PKBM Yowana Sastra karena merasa prihatin dengan tingginya buta aksara di Kabupaten Karangasem. Dan saya bersyukur, apa yang saya lakukan mendapat support dari berbagai pihak baik dari pemerintah maupun para pendamping. Kedepan, kami berharap hal-hal semacam ini dapat berlanjut demi kemajuan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Karangasem,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Paud dan PNF Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem, I Komang Subadra mengatakan, di Kabupaten Karangasem telah berdiri sebanyak 16 PKBM yang tersebar diseluruh Kecamatan.
“Yang paling banyak di kecamatan Rendang, ada tiga PKBM, termasuk PKBM Yowana Sastra,” ungkapnya.
Subadra melanjutkan, terkait dengan program pelatihan teknologi informasi dan komunikasi yang digelar oleh PKBM Yowana Sastra dan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM), ia berharap kegiatan pelatihan yang digelar dapat membantu masyarakat dalam hal teknologi informasi dan telekomunikasi.
“Di era modern seperti saat ini setiap orang dituntut untuk mempunyai kecakapan termasuk melek dengan teknologi. Saat melamar pekerjaan disebuah perkantoran, toko maupun lainnya , persayaratan adminitrasi pertama adalah harus bisa komputer. Dengan adanya pendampingan pelatihan seperti ini, semoga lebih bermanfaat bagi masyarakat kedepan,” katanya.
Armytanti Hanum Kasmito, selaku Regional Relation & CSR Execuitive Sampoerna Indonesia mengungkapkan, dengan adanya program pendampingan yang digelar bisa berdayaguna dan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
“Selama ini mungkin PKBM cuma buat kejar paket dan mendapat ijasah aja. Kita ingin mereka mempunyai keterampilan lebih supaya mereka punya daya saing buat meningkatkan kapasitas taraf hidup yang lebih baik,” katanya usai Lokakarya Literisasi Digital Sampoerna Untuk Indonesia tahap pertama di PKBM Yowana Sastra.
Sementara itu, salah satu warga bernama Kadek Sukamiasti (18), mengaku sudah setahun ini mengikuti kegiatan belajar di PKBM Yowana Sastra.
“Sejak lulus SMP tyang langsung bekerja. Sekarang sudah setahun disini. Semoga setelah lulus bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik,” akunya.SIA-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.