Wapres Jusuf Kalla kita

Nusa Dua, Bali (Metrobali.com) –

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan jika Indonesia berkomitmen pada energi bersih dan terbarukan. “Dari sisi Indonesia, tentu sejarah energi juga mempunyai hal yang sama. Listrik, apabila kita berbicara energi, maka kita memahami bahwa hampir semua pembangkit listrik di Indonesia dimulai dengan diesel, kemudian PLTU, batubara, yang kemudian berkembang dengan geothermal, hydro dan sebagainya,” kata Wapres JK di Nusa Dua, Bali, Kamis 11 Februari 2016.

Dewasa ini, JK melanjutkan, semua pihak dituntut untuk melakukan perkembangan mendasar mengenai energi. “Maka itulah kita berbicara mengenai clean energy sekaligus energi terbarukan. Tentu kita fahami energi terbarukan menjadi clean energy. Tapi, tidak semua clean energy lalu menjadi energi terbarukan,” katanya.

Ia mencontohkan,  gas sebagai energi tentu merupakan clean energi namun bukan energi terbarukan. “Dan, kita biacara lebih luas dari energi terbarukan pada hari ini. Kita tentu mengembangkan. Padahal, tidak semudah itu mengembangkan energi terbarukan tanpa tahapan yang baik. Kita juga mengetahui bahwa ada bebrapa fungsi dari pembicaraan ini. Memang kita sadari bahwa selalu ada faktor ekonomi dan efiensi dan juga kegunaan,” ulas dia.

Menurutnya, apabila membicara tentang cost, sebagian besar dari pada celan energy tentu lebih mahal dibanding batubara. Sebagaimana yang banyak terjadi di Indonesia dan banyak negara pada dewasa ini. “Pada akhirnya yang dapat menyelesaikan ini adalah teknologi dan kerja sama,” katanya.

Menurut dia, pertemuan yang digelar dua hari ini dianggap tepat lantran membiacarakan bagaimana gap antara kebutuhan dan juga yang dapat diselesaikan secara bersama-sama. “Banyak negara yang punya kemampuan tapi kekurangan teknologi. Banyak negara yang punya teknologi tapi tentu alamnya, sumber dayanya tidak sebanding. Indonesia dalam hal ini beruntung memiliki hal lengkap akan energi terbarukan dan clean energy,” tegas JK.

Selain itu, Indonesia juga mempunyai sumber gas yang cukup besar dan mengekspor gas tapi mengimpor oil. “Indonesia akan mudah dan memanfaatkan sebaik-baiknya gas untuk masa yang akan datang. Begitu juga Indonesia berada di iklim tropis. Tentu dengan mudah memiliki kemampuan untuk mengembangkan solar energi. Karena di Indonesia hampir sepanjang tahun ada matahari. Terkecuali kalau ada hujan lebat seperti hari ini,” ulasnya.

“Artinya, kita mempunyai kemampuan untuk itu. Kita mempunyai banyak gunung berapi. Artinya, kita mempunyai sumber geothermal yang menurut survei sampai 40 persen daripada sumber di dunia ini,” tambah JK.

Tak hanya itu, JK menyebut Indonesia memiliki sumber angin yang berkelanjutan. “Kita mempunyai sungai yang begitu banyak. Artinya kita mempunyai kemampuan membangun hydro electric. Artinya, kita mempunyai sumber daya untuk itu. Tentu pada akhirnya, apa yang dibutuhkan adalah teknologi dan kerja sama multifungsi,” tutup dia. JAK-MB