Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dalam kegiatan Indonesia Digital Conference Artificial Intelligence untuk Transformasi Industri Tantangan Etik, Inovasi, Produktivitas, dan Daya Saing di Berbagai Sektor, di Bandung, Selasa (22/8/2023). (ANTARA/HO-Kemenkominfo)

Jakarta, (Metrobali.com)

 

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendorong industri jurnalisme dapat mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI), seperti dalam pembuatan konten, agregasi konten, distribusi konten, dan pemanfaatan konten.

“Ke depan industri jurnalisme harus berani terbuka dan mengadopsi teknologi AI,” ujar Wamenkominfo Nezar saat acara “Indonesia Digital Conference Artificial Intelligence untuk Transformasi Industri Tantangan Etik, Inovasi, Produktivitas, dan Daya Saing di Berbagai Sektor”, dalam rilis pers, Selasa.

Keberadaan teknologi kecerdasan dinilai bisa menjadi peluang bagi pengembangan industri jurnalisme di Tanah Air. Dia mengatakan teknologi kecerdasan buatan tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi pelaku industri namun juga mendongkrak nilai pelaku jurnalisme dan media.

Wakil Menteri kelahiran Sigli, Aceh yang kini berusia 51 tahun itu meyakini industri jurnalisme dan media siber akan dapat tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi. Namun, Wamenkominfo Nezar tidak memungkiri bahwa untuk saat ini dampak pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan pada kegiatan jurnalisme belum terlihat secara signifikan.

Wamenkominfo Nezar berharap dalam beberapa tahun ke depan publik akan menikmati karya media hasil dari kecerdasan buatan atau campuran kecerdasan buatan pada kegiatan jurnalisme.

Mengutip laporan Reuters Institute for the Study of Journalism tahun 2023, Nezar menyatakan saat ini penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam kegiatan terkait jurnalisme masih berupa pencarian rekomendasi dan belum menjadi bagian besar dalam pengambilan keputusan.

“Padahal AI memungkinan pengenalan gambar untuk penandaan otomatis, penyusunan ringkasan dan personalisasi konten untuk meningkatkan interaksi pengguna,” ucap pria yang dikenal sebagai aktivis gerakan Reformasi 1998 itu.

Acara Indonesia Digital Conference Artificial Intelligence untuk Transformasi Industri Tantangan Etik, Inovasi, Produktivitas, dan Daya Saing di Berbagai Sektor turut dihadiri Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut dan Direktur Misi USAID Jeffrey P. Cohen.

Sumber : Antara