Bambang Brodjonegoro

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa alokasi anggaran pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara harus mencerminkan strategi pemerintah agar bisa tepat sasaran dan berkualitas.

“Oleh karena itu, harus ada benang merah yang jelas dari program prioritas yang dibuat oleh pemerintah, berapa perkiraan besaran anggaran dan kemudian disesuaikan dengan postur anggaran yang ada,” ujar Bambang Brodjonegoro saat menghadiri Seminar Nasional Kependudukan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Jakarta, Kamis (11/9).

Dengan demikian, ia mengatakan, kualitas alokasi anggaran yang dirancang tersebut bisa ditingkatkan dan lebih tepat sasaran, termasuk untuk alokasi anggaran subsidi.

“Saya berpikir, kalau ingin kualitas anggaran ini ditingkatkan, harus ada pemikiran yang lebih fundamental. Jadi, kalau pemerintah baru sudah jelas programnya, maka itulah yang harus diterjemahkan kepada anggaran,” katanya.

Bambang melanjutkan, dalam meningkatkan kualitas anggaran, pemerintah baru akan dihadapkan pada persaingan antar kementerian/ lembaga yang masing-masing ingin programnya mendapat prioritas anggaran.

“Karena pengalaman saya, yang paling berat kalau ingin memperbaiki kualitas anggaran, terutama realokasi anggaran, dari pengeluaran tidak tepat menjadi pengeluaran tepat, yang paling berat justru ‘battle’ antar K/L,” katanya.

Ia menambahkan, K/L kerap tidak ingin melihat anggarannya turun secara nominal, terlebih jika terjadi kenaikan besaran anggaran dan belanja, padahal program yang ada di K/L tersebut belum tentu menjadi prioritas pada tahun berjalan.

Menurut dia, situasi tersebut merupakan seni yang akan dihadapi pemerintah baru, yang membutuhkan komunikasi, koordinasi dan sikap kepemimpinan yang tepat untuk mengatasinya.

“Nah, disini mungkin nanti seninya. Bagaimana memastikan lembaga-lembaga itu tidak memaksakan kehendaknya masing-masing. Ini masalah kepemimpinan dan koordinasi,” kata Bambang. AN-MB