Bayu Krisnamurthi

Jakarta (Metrobali.com)-

Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi berpendapat bahwa pemerintahan baru perlu melanjutkan kebijakan dan strategi ekonomi dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang sifatnya sudah baik namun belum membuahkan hasil.

“Apa yang sudah dirintis oleh KIB II, terutama dengan strategi ekonomi seperti peningkatan nilai tambah, upaya memperdalam pasar ekspor dan lokal, sebagian belum berhasil dan prosesnya masih harus dilanjutkan,” kata Wamendag saat ditemui usai acara Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung MPR/DPR/DPD di Jakarta, Jumat (15/8).

Menurut dia, beberapa strategi dan kebijakan ekonomi yang diterapkan selama masa kerja KIB II sudah cukup baik dan patut untuk dilanjutkan guna mendapatkan hasil yang maksimal di masa mendatang.

“Seperti strategi peningkatan nilai tambah serta upaya memperdalam pasar ekspor dan lokal, saya kira bisa menjadi harapan bagi pemerintahan yang akan datang. Karena tinggal satu hingga dua tahun lagi kita akan menuai hasilnya secara signifikan,” ujarnya.

Bayu juga mencontohkan kebijakan hilirisasi dalam Undang-Undang Mineral dan Batubara (Minerba) yang ia nilai akan berdampak positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia di masa depan.

“Kebijakan hilirisasi dalam Undang-Undang Minerba mungkin dampaknya belum didapat sekarang, mungkin hasilnya baru bisa diperoleh pada masa mendatang,” katanya.

Hal yang paling penting untuk dilakukan oleh pemerintah baru terkait ekonomi, menurut Wamendag, adalah menjaga momentum positif dan melanjutkan kebijakan ekonomi yang sudah baik, serta memperbaiki hal-hal yang masih salah.

“Dari segi perdagangan, ada hal yang kita ambil sebagai pelajaran. Perdagangan Indonesia sudah semakin maju dan canggih, baik dalam hal institusi, sistem, maupun mekanisme dalam melakukan negosiasi. Maka bagaimana kita berhubungan dengan negara partner dan market sifatnya tidak hanya sekadar jual-beli barang lagi, tetapi lebih rumit,” ungkapnya.

Bayu menilai keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah Pertemuan Menteri-menteri Perdagangan “World Trade Organization” (WTO) telah membuat Indonesia menjadi semakin terpandang di seluruh dunia.

“Dan itu memberi harapan besar bahwa Indonesia bisa menjadi contoh bagaimana mengelola sistem perdagangan yang besar. Saya berharap apa yang sudah dicapai dapat dilanjutkan. Artinya, jangan sampai diturunkan level perdagangan itu,” katanya.

Wamendag pun menyebutkan satu hal yang dinilai penting untuk diperhatikan oleh pemerintah baru terkait kinerja perdagangan Indonesia di masa mendatang, yaitu suplai respon domestik.

“Satu hal mendesak di masa datang, yakni suplai respon domestik. Bagaimana sistem produksi kita mampu memanfaatkan berkembangnya permintaan (pasar) itu dengan sebuah respon suplai yang sesuai,” ujarnya. AN-MB