New York, (Metrobali.com) –

Saham-saham di Wall Street turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah prospek laba suram dari Amazon memicu kemunduran besar di sektor teknologi dan karena para pemimpin dunia mengisyaratkan meningkatnya kekhawatiran atas Ukraina.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 140,19 poin (0,85 persen) menjadi ditutup pada 16.361,46, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 melemah 15,21 poin (0,81 persen) menjadi berakhir di 1.863,40.

Indeks komposit Nasdaq mengalami kerugian terdalam dari tiga indeks, jatuh 72,78 poin (1,75 persen) menjadi ditutup pada 4.075,56.

Amazon tenggelam hampir 10 persen setelah melaporkan prospek minim untuk margin keuntungan dan memproyeksikan kerugian operasional kuartal kedua 45-55 juta dolar AS.

“Apa yang Anda lihat hari ini adalah kelanjutan dari tren saham-saham tumbuh tinggi yang kesulitan dan Amazon adalah anak berikutnya untuk hari ini,” kata David Levy, manajer portofolio untuk Kenjol Capital Management.

Saham teknologi trendi lainnya yang mengalami penurunan besar termasuk Facebook jatuh 5,2 persen, LinkedIn merosot 7,8 persen, Priceline turu 4,9 persen dan Netflix jatuh 6,4 persen.

Investor juga terus memantau situasi Ukraina karena aktivitas militer meningkat dan retorika menjadi lebih panas. Pada Jumat, Ukraina meningkatkan operasi militernya terhadap pemberontak pro-Rusia di timur.

Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan tindakan Rusia menunjukkan negara itu “ingin memulai perang dunia ketiga”.

Setelah konferensi jarak jauh dengan para pemimpin lainnya, Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan bahwa para menteri Uni Eropa akan segera bertemu untuk menyetujui sanksi baru bagi Rusia.

Ford Motor melaporkan penjualan kuartal pertamanya lebih lemah di pasar utama Amerika Utara di tengah cuaca musim dingin yang parah, mengalami penurunan 39 persen dalam laba yang meleset dari ekspektasi. Saham Ford Motor turun 3,3 persen.

Anggota Dow, Visa, mengatakan labanya naik 20,5 persen menjadi 1,6 miliar dolar AS. Tetapi analis di Citigroup mencatat perusahaan kartu kredit dan debit itu menurunkan kisaran estimasinya untuk kisaran atas pada pertumbuhan pendapatan menjadi 11 persen dari 13 persen. Saham Visa turun 5,0 persen .

Investor memukul Pandora Media setelah melaporkan kerugian sebesar 38,7 juta dolar AS dan memperkirakan pendapatan kuartal kedua di bawah perkiraan analis. “Kekhawatiran besar adalah bahwa pertumbuhan Pandora melambat,” menurut Motley Fool. Saham Pandora merosot 16,6 persen.

Perusahaan jasa minyak Weatherford International melesat 11,2 persen lebih tinggi, setelah mengumumkan serangkaian langkah-langkah untuk memangkas biaya. Perusahaan berencana untuk memotong 6.600 pekerja, menutup 20 lokasi operasi berkinerja buruk dan melakukan divestasi aset.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,67 persen dari 2,69 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,44 persen dari 3,46 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

(Ant) –