New York, (Metrobali.com) –

Saham-saham Wall Street ditutup turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), meskipun pada awal didorong langkah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas lebih lanjut suku bunganya dan meluncurkan rencana pembelian aset untuk memukul mundur tekanan deflasi.

Pada penutupan, Dow Jones Industrial Average turun 8,70 poin (0,05 persen) menjadi 17.069,58.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 3,07 poin (0,15 persen) menjadi 1.997,65, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 10,28 poin (0,22 persen) menjadi 4.562,29.

Di tengah kekhawatiran bahwa wilayah mata uang tunggal zona euro terancam oleh pertumbuhan stagnan dan deflasi, ECB memotong suku bunga refinancing “refi” utamanya sebesar 0,05 persen dari 0,15 persen menjadi 0,10 persen.

Bank juga menurunkan suku bunga depositonya dan suku bunga pinjaman marjinal dan mengatakan pihaknya akan melakukan pembelian surat berharga dalam skala besar untuk menyuntikkan uang tunai ke dalam perekonomian.

Pasar ekuitas di Inggris, Prancis dan Jerman semua naik, tetapi keuntungan awal di Wall Street, yang membawa kedua indeks S&P 500 dan Dow ke rekor intra-hari baru, menyerah di sore hari.

Saham BP yang diperdagangkan di AS tenggelam 5,9 persen setelah sebuah keputusan hakim New Orleans dalam gugatan perdata atas bencana minyak di Teluk Meksiko pada 2010, menetapkan perusahaan untuk denda besar lainnya yang bisa mencapai 18 miliar dolar AS.

Google naik 0,7 persen karena mencapai kesepakatan dengan kelompok produk barang mewah Prancis LVMH untuk bekerja sama melawan penjualan barang palsu “online” (daring), mengakhiri litigasi hampir 10 tahun.

Amazon bertambah 2,0 persen, karena mengumumkan sebuah usaha yang memungkinkan penulis buku anak-anak mempublikasikan dan mempromosikan buku anak-anak secara fisik maupun elektronik kepada para pembaca Kindle.

Pengecer besar Costco melonjak 3,1 persen setelah melaporkan kenaikan tujuh persen dalam penjualan untuk Agustus.

PVH, yang memiliki Calvin Klein, Tommy Hilfiger dan merek pakaian lainnya, melonjak 9,6 persen karena laba bersih kuartal keduanya 126,5 juta dolar AS, naik dari kerugian 5,4 juta dolar AS pada tahun lalu. Hasil ini mengalahkan perkiraan perusahaan.

Yum Brands, yang memiliki KFC, Pizza Hut dan jaringan makanan cepat saji lainnya, turun 0,9 persen karena penjualan yang buruk berlanjut di Tiongkok. Perusahaan itu mengatakan masih menderita penjualan lemah di raksasa ekonomi Asia, setelah skandal yang melibatkan pemasok yang diduga menggunakan daging kadaluarsa.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS naik menjadi 2,45 persen dari 2,41 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,21 persen dari 3,16 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

(Ant) –