New York, (Metrobali.com) –

Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh pada Jumat (Sabtu pagi WIB), menyusul pasar ekuitas Eropa yang lebih rendah, setelah laporan pekerjaan AS bervariasi dan penurunan lain dalam harga minyak.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 170,50 poin (0,95 persen) menjadi 17.737,37, mengakhiri seminggu yang tidak stabil di mana indeks saham unggulan mencatat gerakan tiga digit selama lima hari.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 17,33 poin (0,84 persen) menjadi berakhir di 2.044,81, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 32,12 poin (0,68 persen) pada 4.704,07.

Ekonomi AS menambahkan 252.000 lapangan pekerjaan pada Desember, tetapi para analis menunjukkan kekhawatiran pada pertumbuhan upah yang lemah. Penghasilan per jam naik hanya 1,7 persen dari setahun lalu, hanya mengikuti perkembangan inflasi.

Pasar ekuitas di Inggris, Prancis dan Jerman semua jatuh sedikitnya satu persen, sebagian karena kekecewaan atas ukuran potensi stimulus yang dilaporkan sedang dipertimbangkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB).

Harga minyak jatuh ke titik terendah sejak April 2009, karena kontrak AS berakhir pada 48,36 dolar AS per barel.

Beberapa saham yang terkait dengan minyak jatuh. Komponen Dow Chevron tenggelam 2,0 persen, sementara perusahaan jasa minyak Schlumberger kehilangan 1,8 persen dan perusahaan pengeboran Transocean menyusut 1,0 persen.

Raksasa bahan kimia DuPont turun 1,4 persen setelah perusahaan investasi Trian mengatakan akan berupaya untuk memenangkan empat kursi di dewan direksi. Trian dipimpin oleh aktivis investor terkemuka Nelson Peltz.

Bed Bath & Beyond, peritel barang-barang rumah tangga, turun 6,8 persen karena labanya untuk kuartal ketiga turun lima persen menjadi 225,4 juta dolar AS.

Raksasa kopi Starbucks kehilangan 3,3 persen karena mengumumkan bahwa veteran eksekutif Troy Alstead, direktur koperasi saat ini, mengambil “perpanjangan cuti yang tidak dibayar” dari perusahaan.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 1,96 persen dari 2,01 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,54 persen dari 2,59 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

(Ant) –