Walikota HHH 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Hash House Harriers (HHH) Bali adalah klub lari/jogging lintas alam yang bersifat nonkompetisi yang didirikan oleh sekelompok ekspatriat Inggris di Malaysia pada tahun 1938 dan kini telah menyebar di berbagai negara. Olahraga ini bertujuan untuk berolah raga santai dan bersosialisasi sambil melepas penat setelah bekerja sepanjang hari. Klub ini cepat menjadi populer di kalangan pecinta olahraga dan alam bebas karena bersifat Fun. Demikian disampaikan Ketua Bali HHH Master, Bagus Putu Muliarta saat ditemui, Kamis (18/9) di kawasan Instalasi Pengolahan Air  Blusung Kecamatan Denpasar Utara. Kegiatan olahraga lintas alam ini juga diikuti langsung oleh Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra, bersama istri  Ny. I.A. Selly Dharmawijaya Mantra, Kepala SKPD, Camat se-Kota Denpasar, serta ratusan masyarakat dan warga Negara Asing yang tergabung dalam Club HHH Bali.

Lebih lanjut dikatakan, acara lari lintas alam mingguannya disebut Hash Run, yang mengorganisir disebut Hares sedangkan pesertanya disebut Hashers. Biasanya acara lari ini berpindah-pindah lokasi tiap minggunya, dimulai sekitar pukul 4 sore hingga menjelang petang. Uniknya, acara lari ini benar-benar diadakan  alam bebas, kita akan diajak mengikuti paper trail (serpihan kertas) melewati sawah, masuk sungai, naik-turun lembah, sambil menikmati pemandangan dan menghirup udara segar. “Tidak harus lari sih, mau jalan santai juga silakan, sambil bawa anak atau anjing kesayangan juga boleh,” kata Muliarta. Ada satu rute pokok dengan 2-3 variasi jarak, dari Super LongLong, atau Short yang dapat dipilih sesuai kondisi fisik peserta, yang menempuh jarak dari 4,5 km sampai 7,5 km dengan interval waktu 2-3 jam. Selain acara lari rutin tiap minggu, menurut Muliarta, HHH juga punya beberapa acara khusus dari skala kecil sampai super heboh. Ada Full Moon Run yakni lari malam hari saat bulan purnama, ada Kartini Run di mana peserta wajib berbusana daerah, ada Interhash Run yakni acara kumpul-kumpul akbar dengan peserta hashers dari seluruh penjuru dunia, ada Red Dress Run dimana kita wajib pakai busana merah.

Salah satu pesert HHH, Rose dari USA, ditemui usai acara mengatakan, saya mulai ikut HHH sejak umur 15 tahun, diajak oleh ibu saya. Masih saya ingat sampai sekarang, saat pertama kali jalan saya nggak kuat menuntaskan rutenya dan mogok di tengah jalan sambil menangis, sampai akhirnya sampai di tempat finish. Dari kegiatan inilah yang setiap minggunya diikuti, sehingga mempunyai teman banyak dari berbagai negara. “Yang terpenting dari HHH ini, menurut saya adalah bisa bersenang-senang, berkumpul dengan teman-teman sambil menikmati pemandangan hamparan sawah dan sungai yang airnya dingin,” kata wanita paruh baya ini.

Sementara Walikota Rai Mantra ditemui usai acara mengatakan, sangat senang bisa ikut kegiatan seperti ini, karena selain bisa melepaskan kepenatan, juga bisa mengenal alam dai dekat dengan berjalan di pematang sawah dan terjalnya bebatuan di tebing serta melewati jembatan bambu sambil bercanda ria dengan teman-teman SKPD. Selain itu acara seperti ini, juga bermanfaat untuk bisa melihat langsung kegiatan para petani ataupun para peternak ikan yang dilalui. Walikota Rai Mantra juga menyambut positif kegiatan Hash ini, walaupun berada di tengah kota, kegiatan lintas alam ini masih bisa dilakukan dengan gembira ditengah alam bebas. SIA-MB