Ket.Foto :  Walikota Denpasar, I.GN Jaya Negara menandatangani prasasti saat Piodalan dan Pemlaspasan Balai Kulkul Balai Banjar Kertasari, Desa Adat Peguyangan pada Rahina Tumpek Wariga, Sabtu (10/12).

 

 

Denpasar, (Metrobali.com)

 

Bertepatan dengan Rahina Tumpek Wariga, Sabtu (10/12) Walikota Denpasar, I.GN Jaya Negara menghadiri Piodalan dan Pemlaspasan Balai Kulkul Balai Banjar Kertasari, Desa Adat Peguyangan sekaligus ngayah Nopeng (menarikan tarian topeng) Arsa Wijaya dan menandatangani prasasti.

Dalam kesempatan tersebut Walikota Jaya Negara juga didampingi Camat Denpasar Utara, Wayan Yusswara, Kadis Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan (Perkim) Kota Denpasar, Gede Cipta Sudewa dan tokoh masyarakat adat setempat.

 

Walikota Denpasar, Jaya Negara mengatakan Piodalan dan Pemlaspasan Bale Kulkul Balai Banjar Kertasari, Desa Adat Peguyangan ini menjadi momentum yang baik bagi masyarakat dalam menjaga keharmonisan antara Parahyangan, Palemahan, dan Pawongan sebagai implementasi ajaran Tri Hita Karana. “Sradha Bhakti masyarakat dalam mendukung  pembangunan melalui aktivitas di komunitas seperti Banjar juga dapat terlihat saat menjalankan aktivitas Yadnya secara gotong royong dan penuh persaudaraan. Ini menunjukkan spirit Vasudhaiva Kutumbakam (gotong – royong) telah dijalankan secara nyata oleh masyarakat di Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.

 

Sementara Kelihan Banjar Kertasari, I Gusti Ngurah Sardula didampingi Penglingsir Banjar, I Gusti Ngurah Gde Putra menjelaskan persiapan Piodalan dan Pemlaspasan Bale Kulkul Balai Banjar Kertasari ini telah dimulai sejak Selasa, 6 Desember 2022 lalu. “Bale Kulkul yang telah rampung dibangun ini memiliki total luas bangunan sekitar 24 meter persegi. Pembangunan Bale Kulkul di banjar kami ini telah dimulai sejak bulan Juli lalu melalui bantuan Pemerintah Kota Denpasar. Semoga dengan rampungnya pembangunan Bale Kulkul Banjar kami ini dapat dipergunakan sesuai fungsinya secara adat keagamaan, sosial, budaya dan membantu kami dalam mendukung pembangunan Kota Denpasar sebagai kota berbudaya berlandaskan spirit Vasudhaiva Kutumbakam (gotong- royong),” ujarnya.

Sumber : Humas Dps

Editor : Hana