Ket. Foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Upacara Melaspas, Mendem Pedagingan dan Pecaruan di Wantilan Pura Agung Petilan, Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur, bertempatan dengan Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu (14/9).

Denpasar, (Metrobali.com)

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Upacara Melaspas, Mendem Pedagingan dan Pecaruan di Wantilan Pura Agung Petilan, Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur, bertempatan dengan Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu (14/9). Upacara melaspas ini dilaksanakan setelah Wantilan tuntas direnovasi.

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Anggota DPRD Provinsi Bali, IGN Gede Marhaendra Jaya, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Anggota DPRD Kota Denpasar, Wayan Warka, Penglingsir Puri, OPD terkait, tokoh masyarakat dan adat setempat.

Diiringi suara gambelan dan kidung, rangkaian upacara diawali dengan pementasan Tari Rejang, Wayang Lemah, dan Tari Topeng Wali. Upacara ini menjadi momentum sakral bagi seluruh warga. Rangkaian upacara diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Bajing Griya Tegal Jingga Denpasar.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, bahwa upacara melaspas, mendem pedagingan dan mecaru ini merupakan momentum bagi seluruh umat untuk selalu eling (ingat) dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari ajaran Tri Hita Karana. Termasuk juga kebersamaan dalam menjaga kelestarian budaya dan spiritualitas.

“Dengan pelaksanaan upacara melaspas ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara.

Sementara Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungan dan dana yang diberikan untuk pembuatan wantilan.  Dia juga mengapresiasi kehadiran seluruh undangan dalam prosesi upacara mecaru dan pemelaspas.

“Berlangsungnya upacara kami harapkan kesucian dan kerahayuan senantiasa menyertai seluruh masyarakat khususnya di Desa Adat Kesiman,” ujarnya. (HumasDps/Eka)