Jembrana (Metrobali.com)-

Sejumlah wali murid dan komite sekolah Taman Kanak Kanak (TK) dan Kelompok Bermain Bintang Kecil Desa Budeng, Jembrana, Selasa (18/6) mendatangi Polsek Kota Negara. Mereka datang untuk melaporkan Eni Hendrawati (36) seorang bendahara dan guru pengajar di TK tersebut. Pasalnya Eni Hendrawati  tidak bisa mempertangungjawabkan uang puluhan juta yang dipegangnya. Padahal uang tersebut milik 26 siswa TK yang ditabung setiap hari.

Sebelumnya, di hari yang sama, kedua belah pihak yakni Eni Hendrawati dan wali murid serta komite sekolah sempat dipertemukan di TK tersebut. Pertemuan yang dimediasi oleh Perbekel Desa Budeng, Putu Libra Setiawan itu juga dihadiri Bendesa Desa Pekraman Desa Budeng, Nyoman Suara, Babinsa, Babinkamtibmas serta Kepala TK Bintang Kecil, Ni Luh Putu Kartini Wedayanti. Namun, lantaran tidak menemukan titik temu, perbekel menyerahkan kembali  masalah tersebut kepada wali murid dan komite sekolah.

Dalam pertemuan itu terkuak bahwa Eni Hendrawati selaku bendahara tidak mampu mempertanggung jawabkan Rp.53 juta lebih uang tabungan siswa. Pasalnya dari total tabungan  Rp.75 juta lebih, setelah dipotong untuk perpisahan siswa, uang tabungan kini hanya tersisa Rp.18.215.000. “Saya mengaku salah. Kalau boleh dibayar dengan dicicil, saya siap mencicilnya. Uangnya sudah habis buat makan” Kata Eni Hendrawatiyang lagi hamil memasuki delapan bulan.

Selain meminta pertanggungjawaban dari Eni Hendrawati, puluhan wali murid dan komite sekolah juga meminta agar pihak yayasan ikut bertanggung jawab. Pasalnya TK Bintang kecil secara kelembagaan berada di bawah yayasan yang diketuai mantan perbekel desa budeng.  “Pihak yayasan jangan cuci tangan dan diam. Yayasan juga harus bertanggung jawab” Ujar Ketut Sudi, salah seorang wali murid yang mengaku memiliki tabungan hingga Rp.2,4 juta.

Sejumlah wali murid sejatinya memiliki uang tabungan cukup banyak. Bahkan beberapa diantaranya hingga puluhan juta. Pasalnya jumlah uang yang ditabung setiap hari mencapai Rp.50 ribu. Kini mereka semua hanya bisa gigit jari. Pasalnya uang yang ditabung di sekolah kini tidak bisa diambil lantaran ‘ditilep’ bendahara.

Komang Susilawati (30) salah seorang wali murid mengaku kesal dan pusing. Pasalnya uang yang ditabung setiap hari hingga mencapai Rp.9 juta itu hilang percuma. Padahal uang tersebut dipersiapkan untuk biaya masuk SD.

Hal yang sama juga dialami Luh Putu Setya Ningsih (32). Ia mengaku geram terhadap bendahara itu. Pasalnya sebelumnya bendahara itu berjanji bahwa Selasa kemarin semua uang tabungan akan dibagikan. Namun kenyataan tidak. Padahal janji tersebut sudah yang ketiga kalinya. Sehingga uang tabungannya yang mencapai Rp.10 juta itu hilang percuma.. Padahal uang tersebut juga untuk persiapan anaknya sekolah.

Menurutnya bendahara itu sempat berjanji akan membagikan tabungan tanggal 4 Juni, tapi batal dengan alasan uang belum terkumpul. Lalu berjanji lagi tanggal 10 Juni. Tapi juga batal. “Hari Selasa kemarin janjinya  yang ketiga. Tapi juga tidak ditepati. Ini yang membuat kami geram. Padahal ia sudah tanda tangan sanggup untuk membagikan” Ujarnya.

Sementara itu, kepala TK Bintang Kecil, Ni Luh Putu Kartini Wedayantisaat dikonfirmasi seusai pertemuan mengatakan sejatinya pihaknya sudah menyarankan agar uang tabungan siswa disimpan di Bank. Namun oleh Eni Hendrawati tidak pernah di gubris. Bahkan setelah diperingatkan selalu saja terjadi pertengkaran diantara mereka. MT-MB