Foto: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buleleng dari Partai NasDem Made Putri Nareni.

Buleleng (Metrobali.com)-

Kabupaten Buleleng akan mengalami transisi kepemimpinan. Sebab masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Buleleng Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra akan berakhir pada 27 Agustus 2022. Sejumlah nama pun sudah digadang-gadang akan menjadi Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, termasuk diantaranya putra daerah Buleleng.

Siapapun yang akan menjadi Pj Bupati Buleleng tentu diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik memimpin dan membangun Buleleng sebelum akhirnya nanti terpilih kepala daerah definitif hasil Pilkada Serentak 2024 yang baru akan digelar pada November 2024 mendatang.

“Harapannya adalah tentu Pj Bupati Buleleng yang terbaik juga berdasarkan kriteria yang terbaik,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buleleng dari Partai NasDem Made Putri Nareni.

Pj Bupati Buleleng diharapkan juga bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Buleleng. “Artinya apa yang sudah baik dilanjutkan dan kalau ada koreksi bisa dilengkapi dimasa mendatang. Kami harapkan tidak akan merubah tatanan yang telah ada di Buleleng. Kalau memungkinkan untuk berkreasi untuk kepentingan masyarakat itu lebih baik,” papar papar Nareni.

Srikandi NasDem asal Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini lantas menyebutkan dengan waktu yang cukup lama yakni hampir 2,5 tahun ini diharapkan Pj Bupati Buleleng benar-benar serius untuk mengisi waktu sekaligus tutur mempersiapkan kepala daerah yang baru pada Pilkada Serentak November 2024.

Di sisi lain Nareni juga memberikan sejumlah catatan yang menjadi PR atau Pekerjaan Rumah Pj Bupati Buleleng selama masa kepemimpinannya.  Salah satunya adalah mengoptimalkan Pasar Banyuasri di Kecamatan Buleleng yang berkonsep Tradisional dan Modern.

Pasar Banyuasri  ini dibangun dengan konsep gotong royong dengan dana Rp 175 miliar bersumber dari APBD Pemkab Buleleng Rp 100 miliar, APBD Provinsi Bali sebanyak Rp 50 miliar, dan Pemerintah Kabupaten Badung Rp 25 miliar.

“Dengan punya pasar yang megah dan menelan biaya ratusan miliar, diharapkan ke depan itu tidak menjadi bangunan saja yang megah tetapi bisa digali potensi yang ada, dimana dipasar tersebut ada pedagang dan pembeli yang banyak, ini menjadi PR bagi Pj yang baru,” pungkas Anggota Dewan dua periode dari NasDem ini. (dan)