sudikerta 1

Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, meminta agar masyarakat selain menghaturkan bhakti kehadapan para leluhur, juga  tetap eling dan peduli dengan lingkungan sekitar, seperti filosofi yang dianut ajaran agama hindu, yaitu “Tri Hita Karana”  berarti menjaga hubungan baik manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Manusia dan Manusia dengan Lingkungan agar selalu di jaga dengan baik.  Demikian disampaikannya  saat menghadiri dan melakukan persembahyangan dalam upacara  Nangluk Merana (Mengendalikan Hama Kera) di Pura Nyeti, Desa Pekraman Tegallalang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, pada (20/03).

Sudikerta mengungkapkan bahwa upacara nangluk merana ini dilaksanakan, untuk mengendalikan gangguan yang disebabkan kera yang terjadi beberapa bulan terakhir mengganggu aktifitas berkebun masyarakat setempat. Ia mengatakan bahwa, kejadian ini salah satu faktor penyebabnya mungkin masyarakat kurang peduli atau eling dengan lingkungan sekitar. Sehingga keharmonisan hubungan antara manusia dengan lingkungan atau alam tidak terjaga dengan baik. Oleh karenanya Sudikerta berharap, upacara ini dapat mengendalikan hama kera yang selama ini mengganggu aktifitas berkebun. Ia juga berpesan agar masyarakat, melakukan upacara ini tidak hanya kali ini saja namun dilakukan secara berkelanjutan.  Selain itu, terkait dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi 1937 Caka, yang akan dilaksanakan satu hari lagi (21/03), pada kesempatan  itu Sudikerta berpesan agar masyarakat melaksanakan Catur Brata Penyepian dengan lancar dan menghindari terjadinya  huru-hara.

Sementara itu Bendesa Adat Desa Pekraman Tegallalang  I Ketut Widia, mengucapakan terimakasih atas kehadiran Wagub Sudikerta yang sekaligus ikut mneyaksikan serta menghaturkan pejati  pada upacara ini. Ia menyampaikan bahwa Pura Nyeti ini terletak pada perbatasan Desa Pekraman Tegallalang-Bangli dan Desa Pekraman Kawan-Bangli.  Oleh karena letaknya diperbatasan, maka upacara ini dilakukan oleh tiga subak yaitu Subak Tegallalang, Subak Tambahan, serta Subak Pembongan. Ia berharap dengan upacara ini, maka khususnya warga yang berada pada  tiga subak tidak lagi gagal panen akibat hama kera yang selama ini mengganggu dan kegiatan bercocok tanam bisa terus berjalan dengan lancar.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Brata, Beberapa SKPD Pemerintahan Kabupaten Bangli, Camat Temuku-Bangli, Prebekel Jahem, Bendesa Adat Tegallalang dan Kawan, Jero Pemangku Pengempon Pura Nyeti serta para pemedek Pura. AD-MB