Wagub Bali Titip Otonomi Khusus Untuk Jokowi
Denpasar (Metrobali.com)-
Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menitipkan harapan untuk Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai presiden dan wapres terpilih berdasarkan hasil Pemilu 2014 agar dapat memberikan otonomi khusus bagi daerahnya.
“Saya yakin presiden dan wapres terpilih pasti akan memperhatikan Bali karena Bali ini merupakan barometer bagi Indonesia, terlebih daerah kita telah dijadikan ajang untuk berbagai pelaksanaan kegiatan berskala internasional,” katanya, di Denpasar, Rabu (23/7).
Ia mengemukakan, ada tiga butir penting yang dibutuhkan dari otonomi khusus untuk Bali yakni terkait dengan pelestarian budaya, penataan tata ruang dan pembangunan Bali, serta pembagian dana perimbangan yang lebih berkeadilan.
“Khususnya untuk dana perimbangan, jangan hanya berdasarkan atas sumber daya alam yang dimiliki daerah. Tetapi gunakan prinsip keadilan dan pemerataan pembangunan serta benahi UU tentang Keuangan Negara,” ucapnya.
Mantan Wakil Bupati Badung itu menambahkan, yang tidak kalah penting harus diperhatikan pemerintah pusat bagi Bali yakni persoalan infrastruktur, pembangunan, sumber daya manusia, sarana-prasarana dan sebagainya.
“Kami mengucapkan selamat kepada presiden dan wapres terpilih, semoga ke depannya mampu mengemban amanat rakyat Indonesia. Apa yang menjadi janji dan komitmen pada rakyat agar dijalankan untuk kemakmuran rakyat Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, kata Sudikerta, bagi pihak-pihak pendukung yang kalah diharapkan tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
“Yang namanya demokrasi, kalah menang adalah hal yang wajar. Mari ajang ini digunakan untuk menyatukan diri guna mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera,” ajaknya. AN-MB
1 Komentar
Sekarang baru minta otsus bagi bali,padahal sudah ada anggota DPD RI wayan sudirta yg mampu menggolkan otsus bali ini di DPD RI,dimn dapat diterima oleh seluruh anggota DPD yg ada di seluruh indonesia.semestinya pak wagub ikut menyerukan bahwa wayan sudirta semestinya harus tetap mengawal otsus ini,artinya kan harus tetap di pilih??,tp sekarang apakah yg terpilih ini mampu mengawal perjuangan otsus ini???