Wabup Suiasa disaat menerima kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno di Kampung Bola Internasional dan DTW Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Kamis (11/2).

Menparekraf Siapkan Langkah Strategis, Tepat Sasaran dan Tepat Waktu Untuk Bali

Mangupura, (Metrobali.com)

Pada hari pertamanya kembali berkantor di Bali, Kamis (11/2) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyempatkan waktu untuk mengunjungi Kampung Bola Internasional dan DTW Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung. Kehadiran mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini disambut oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta dan Bendesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir.

Dalam kunjungannya tersebut Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan akan melakukan langkah- langkah yang strategis, tepat sasaran dan tepat waktu untuk membangkitkan perekonomian dan pariwisata Bali. “Ada program stimulus, ada bantuan sosial,dana hibah, travel bubble, padat karya, free covid zone, program bersih indah sehat aman. Ada program CHSE yang paling tidak bisa menggerakan aktivitas di sini. Ini kita gelontorkan semua ke sini karena Bali ini memberikan sumbangsih begitu banyak devisa terhadap perekonomian Indonesia yang dimana sekarang lagi terpuruk. Sudah selayaknya kami di pusat memberikan perhatian lebih karena kita ingin Bali ini cepat bangkit,” tegasnya.

Untuk itu pihaknya menambahkan akan bergerak cepat dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi.  “Mari teman- teman di Kementerian, kita hadirkan bantuan untuk teman- teman di Kabupaten Badung ini,” ajaknya.

Mengenai Kampung Bola Internasional, dari Pemkab Badung akan mempresentasikan secara lengkap dalam beberapa minggu ke depan sehingga turnamen yang direncanakan bulan Maret-April nanti diusulkan bisa mundur ke Juni-Juli-Agustus. “Terkait keberadaan kampung bola di Desa Kutuh usul saya nanti kita buat prokes yang disiplin dan kita nanti jadikan ini event percontohan,” harapnya.

 Terkait dengan sisa dana stimulus pihaknya mengatakan sudah menyampaikan kepada Menteri Keuangan dengan harapan bisa digunakan tahun ini. Untuk itu dipersilahkan Badung berproses dan bersurat sehingga dalam waktu dekat ini bisa dirumuskan supaya bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sedangkan untuk travel buble, Menparekraf akan melakukan rakor dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, Menkum dan HAM serta Kepala Satgas Covid. “Kita mencoba mengkaji dan mentrial untuk Free Covid Corridor atau Travel Bubble. Kita pastikan sisi kesehatan teratasi,  setelah angkanya stabil kita bisa pilot projekan Travel Bubble ini,” ujarnya.

Sementara itu Wabup Suiasa menjelaskan kepada Menparekraf Sandiaga Uno bahwa objek atau destinasi wisata di kawasan Gunung Payung merupakan objek kombinasi dari berbagai potensi baik itu ada lautnya, alam , hutan , kegiatan religius maupun olahraga. Sehingga disini adalah kawasan objek pariwisata yang terpadu dan terintegrasi yang dikelola langsung oleh desa adat.

“Mudah –mudahan kedatangan Bapak Menteri menjadi inspirasi dan motivasi buat kami semua di Kabupaten Badung khususnya masyarakat Desa Kutuh. Terlebih dalam kondisi seperti ini dampaknya begitu berat buat kita apalagi di sektor pariwisata. Saya mengapresiasi kebijakan-kebijakan strategis dan penting dalam jangka pendek untuk kembali membangkitkan Bali terutama di bidang pariwisata yang otomatis membangkitkan ekonomi masyarakat di Badung. Karena 65% dari pertumbuhan ekonomi Bali itu hasil dari retribusi Kabupaten Badung, artinya ketika Badung ini anjlok maka ekonomi Bali juga anjlok,” ujarnya.

Sumber : Humas Pemkab Badung