Wabup Suiasa didampingi Sekda Wayan Adi Arnawa saat melakukan persembahyangan di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Selasa (4/5).

Mangupura, (Metrobali.com)

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi Sekda Wayan Adi Arnawa melakukan persembahyangan di Pura Luhur Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Selasa (4/5).

Hal ini serangkaian Pujawali di Pura Luhur tersebut yang bertepatan dengan Rahinan Anggara Kasih, Anggara Kliwon Wuku Medangsia.

Turut hadir dalam Persembahyangan tersebut Kepala OPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung, Pengelingsir Jro Kuta, Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau Turah Joko,

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta serta masyarakat pemedek sedharma.

Wabub Suiasa seusai persembahyangan menyampaikan melalui pujawali ini dengan menghaturkan rasa bakti sebagai umat sedarma, berharap semua selalu mendapat kebahagiaan, keselamatan dan kesejahteraan. “Dengan dilaksanakan pujawali ini kita tidak henti-hentinya memohon dan berdoa kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa Ida Sesuhunan yang melinggih di Pura Luhur Uluwatu agar kita semua terbebas dari situasi pandemi Covid-19 serta kembali ke kehidupan yang normal seperti sediakala,” ujarnya.

Selain itu diharapkan juga kepada seluruh pemedek untuk senantiasa melaksanakan protokol kesehatan dan sampai teledor dan senantiasa patuhi protokol kesehatan yang sudah disiapkan.

“Di sini sudah disiapkan semua mulai dari sanitizer, alat pengukur suhu tubuh, masker dan sebagainya” ujar Wabup Suiasa.

Sementara itu, Pengelingsir Puri Agung Jro Kuta, Turah Joko selaku pengempon Pura Uluwatu mengatakan pelaksanaan Pujawali ini rutin dilaksanakan setiap 6 bulan sekali yang digelar pihak Puri bersama Desa Adat Pecatu selaku pengemong. Puncak pujawali yang jatuh pada Anggara Kliwon Wuku Medangsia tanggal 4 Mei. Selanjutnya akan dilaksanakan nyejer selama tiga hari dan akan nyineb pada hari Jumat tanggal 7 Mei mendatang.

Turah Joko juga mengimbau ke pemedek agar tetap mentaati protokol kesehatan yang ada.

“Bagi pemedek yang merasa tidak enak badan kami sarankan untuk sembahyang dari rumah, dan cukup diwakilkan keluarga yang sehat untuk nunas tirta ke Pura,” sarannya.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta menambahkan pujawali ini tetap dilaksanakan sesuai protokol kesehatan yang ketat.

Persiapan lujawali di Pura Luhur Uluwatu Anggara Kasih Medangsia sudah dilaksanakan beberapa hari sebelum Pujawali. Karena pandemi kawasan Pecatu masuk hijau, pujawali akhirnya disepakati dilaksanakan seperti sebelumnya yakni nyejer selama tiga hari. Namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Kami sudah siapkan prokes, bagi yang maskernya terbang atau robek kami sudah siapkan di pintu masuk masker pengganti,” tegasnya sembari mengungkapkan hal ini juga sebagai langkah persipaan uji coba prokes untuk pelaksanaan upacara manca wali krama bulan november tahun 2021 ini.

Selain itu pihaknya juga menerapkan larangan sampah plastik, dimana pemedek dihimbau tangkil kepura untuk tidak membawa sarana persembahyangan dengan menggunakan kantong plastik, sesuai dengan program pemerintah bebas dengan sampah plastik.

Hal senada disampaikan Manager Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Pura Uluwatu, Wayan Wijana, pujawali ini menurutnya juga menjadi bagian daya tarik wisatawan yang datang ke Uluwatu. Sebab konsep pariwisata yang diterapkan adalah pariwisata Budaya. Selain itu dengan pelaksanaan pujawali tersebut diharapkan Ida Betara di Uluwatu melimpahkan anugerahnya sehingga pandemi covid-19 berlalu dan wisatawan kembali berdatangan ke Uluwatu. (RED-MB)