Tabanan , (Metrobali.com)

 Wakil Bupati Tabanan yang juga merupakan Bupati terpilih dalam Pilkada Serentak lanjutan tahun 2020 di Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE,MM, divaksin Sinovac, dosis 0,5 mm single dose, di BRSUD Tabanan serangkaian launching Vaksin Covid-19 di Tabanan, Rabu (27/1).

Pada kesempatan itu, Dandim 1619 Tabanan Toni Sri Hartanto, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, Wakapolres, Sekda, Kadiskes, Direktur BRSU dan Ketua IDI Tabanan, beserta stake holder lainnya yang berjumlah 13 orang, juga turut divaksin dengan  dosis yang sama.

Usai divaksin, Wabup Sanjaya mengaku, tidak ada persiapan yang berarti sebelum divaksin. “Saya tidak ada persiapan, karena saya setiap satu bulan sampai 3 bulan sekali rutin cek kesehatan. Jadi kita tahu dengan keadaan kita. Jadi Saya optimis mengikuti kegiatan ini,” ungkap Sanjaya saat diwawancarai awak media saat itu.

Meskipun sudah uji klinis dengan keakuratan kurang lebih hanya 60 persen atau lebih, Wabup Sanjaya meyakini vaksin Sinovac ini tidak memiliki efek samping yang berarti dan aman bagi kesehatan, baik bagi dirinya maupun masyarakat Tabanan yang nantinya juga akan divaksin. “Saya berharap vaksin ini menjadi salah satu cara untuk mencegah penyebaran Covid ini,” tegas Sanjaya.

Ia juga berharap seluruh masyarakat, khususnya di Tabanan bisa sesegera mungkin mendapatkan vaksin. “Kita di Pemerintah Daerah juga sudah bekerja keras, baik Gubernur, para Bupati/Walikota semua bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat mengupayakan bagaimana agar pandemi ini segera berakhir,” imbuhnya.

Untuk itu Sanjaya berharap kepada seluruh elemen masyarakat agar mematuhi anjuran Pemerintah dan secara disiplin menerapkannya di kehidupan sehari-hari. “Karena kemarin, pada kegiatan rapat dengan Bapak Gubernur ada 3 kluster yang sangat dominan yang mempengaruhi penyebaran Covid-19 ini menjadi tinggi. Kluster yang pertama adalah upacara adat, keluarga dan perkantoran,” ujarnya.

Untuk mengatasi 3 kluster tersebut, Sanjaya mengakui tanpa dukungan dari seluruh elemen masyarakat, sangat mustahil Pemerintah Daerah bisa menyelesaikan permasalahan ini. “Seluruh elemen masyarakat maupun teman-teman media untuk selalu menggaungkan sosialisasi 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. 3M ini sangat penting, karena setiap orang memiliki potensi yang sama terpapar virus Covid-19,” imbuhnya.

Apalagi saat ini Kabupaten Tabanan merupakan zona merah penyebaran Covid-19. “Semoga melalui pelaksanaan kegiatan vaksin ini menjadi salah satu contoh baik kepada masyarakat. Sebelum ke masyarakat, kita yang mengawali divaksin. Nanti masyarakat juga semua sesegera mungkin akan divaksin, sesuai dengan pidato Pak Presiden, sampai bulan desember 2021 semua masyarakat Indonesia tervaksin. Dengan penerapan secara berkala,” tutup Sanjaya. @humastabanan,-