Jembrana (Metrobali.com)

Hujan lebat yang mengguyur Jembrana dari sore hingga malam beberapa waktu lalu menyebabkan banjir disejumlah titik. Bahkan aliran air meluap sempat menggenangi jalan nasional menimbulkan kemacetan jalan raya Denpasar – Gilimanuk.
Guna mencarikan solusi akan persoalan banjir menahun itu, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna melaksanakan kordinasi bersama Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional di Denpasar , Jumat ( 24/9/2021).

Selain itu, kedatangan Wabup bagian dari sinergi untuk mencari solusi dalam penanganan banjir kedepan. Urusan mana yang menjadi kewenangan pihak balai jalan sehingga bisa disampaikan kepemerintah pusat. Sebaliknya , pihak kabupaten akan menyelesaikan yang menjadi tugas dan kewenangannya sendiri.
Wabup hadir bersama Kabid Bina Marga Jembrana I Kade Subamia diterima Kepala Satker Jalan Nasional Provinsi Bali Anak Agung Gede
Sanjaya, serta Kepala PPK 1.2 Provinsi Bali A.A. Yoni Sathia Puspadewi.

Patriana mengatakan curah hujan yang sangat tinggi menimbulkan banjir hingga meluap kejalan nasional. Aliran air dari hulu kehilir juga terganggu. Sementara saat purnama keempat air laut ikut pasang sehingga aliran air kembali keutara .
Dari inventarisasi yang dilakukannya , ada 10 titik yang menjadi permasalahan. Mulai dari Tukadaya, Kaliakah, Tegal Cangkring , Biluk poh , Penyaringan hingga Medewi.
” Banjir tahun ini luar biasa. Faktor utama tentu karena curah hujan sangat tinggi . Bahkan dari penuturan warga belum pernah terjadi sebelumnya sehingga disebut siklus 50 tahunan . Kita lihat, luapan banjir bahkan terjadi hingga kepusat kota . Selain itu , diperparah karena saluran irigasi dihulu besar namun makin mengecil ketika sampai dihilir,” paparnya.

Dari kordinasinya dengan pihak satker sebutnya, untuk menemukan solusi sekaligus prioritas yang mana bisa dikerjakan pada tahun 2022 nanti .Ia menegaskan persoalan hulu kehilir perlu sinergi untuk mulai dikerjakan bersama.
” Solusi dari persoalan banjir ini tidak bisa kita sendiri perlu kordinasi dengan pihak lainnya baik dengan provinsi , balai jalan hingga balai wilayah sungai . Sehingga sedikit demi sedikit banjir yang sudah langganan hampir tiap tahun dititik titik tersebut bisa teratasi,” tandas Patriana yang juga mantan birokrat di Dinas PU.

Sementara Kepala PPK 1.2 Provinsi Bali A.A. Yoni Sathia Puspadewi mengatakan pihaknya telah melaksanakan investigasi pasca banjir disejumlah titik di wilayah Jembrana
Ia mengakui curah hujan yang sangat tinggi menjadi salah satu penyebab . Selain itu , luapan banjir juga disebabkan debit air yang tinggi dari hulu sungai.
Faktor lainnya karena terdapat gorong gorong melintang jalan nasional dengan pintu air dalam keadaan masih ditutup. Hal itu menyebabkan air tidak bisa mengalir kesisi hilir sehingga melimpas kejalan nasional .

Ia menambahkan disepanjang jalan nasional tepatnya KM 83+800 s/d km 83 +950 terdapat pintu air yang tertutup sampah
“Pada bagian hilir setelah gorong gorong juga kita temukan sedimentasi / pendangkalan. Itu beberapa faktor penyebab yang kita temukan dilapangan,” paparnya.
Sedangkan ,Kepala Satker Jalan Nasional Provinsi Bali Anak Agung Gede
Sanjaya menyebut,
perlu normalisasi saluran irigasi , serta bertanggung jawab atas kendali pintu air.
Selain itu penyesuaian dimensi sungai antara disisi hilir dengan sisi hulu. “Solusi jangka panjang perlu dilakukan normalisasi saluran air menuju laut yang mengalami sedimentasi agar air dapat mengalir dengan lancar kelaut,” tandasnya.

Ia juga sepakat dengan yang disampaikan Wabup Patriana, perlunya sinergi antar semua pihak yang memiliki kewenangan guna menyelesaikan persoalan banjir yang hampir tiap tahun terjadi di Jembrana.(RED-MB)