Jembrana (Metrobali.com)
Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna ( Ipat)  mewakili Bupati Jembrana membuka acara dan memberikan Sambutan pada Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Daerah Pemilihan Provinsi Bali oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI bersama Anggota Komisi II DPR RI bertempat di Hotel Jimbarwana pada Rabu (24/8).
Hadir sebagai narasumber dalam sosialisasi ini, A. A. Bagus Adhi Mahendra Putra, M.H., M.Km., anggota Komisi II DPR RI, Elfrida Herawati Siregar, S.P., M.M., Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama BPIP, Prof. I Gede Yusa, Guru Besar Universitas Udayana, Prof. DR. Made Subawa, S.H., M.S. (L) Guru Besar Universitas Udayana, Prof. I Wayan Parsa,  Guru Besar Universitas Udayana, DR. Ni Luh Gede Astariyani, S. H.,M.H., Ketua Lab Hukum Tata Negara Universitas Udayana, dan Putu Ronny Angga Mahendra, Dosen FKIP Universitas Dwijendra Denpasar.
“Sosialisasi berlangsung satu hari yang diikuti oleh 217 peserta dari kepala kewilayahan (kepala lingkungan/Kepala Dusun) se-Kabupaten Jembrana dan mengambil Tema “Gotong Royong Membumikan Pancasila”, ungkap Ida Bagus Sutama sebagai Ketua Penyelenggara kegiatan dan juga Staf Ahli DPR untuk Wilayah Jembrana yang ditemui disela-sela kegiatan.
Sementara itu Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna yang akrab disapa Ipat mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting karena Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui dan ada di dalam jiwa Bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi.
“Karena itu  kelestarian dan kelanggengan Pancasila dapat terjaga serta senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tak terkecuali bagi masyarakat Kabupaten Jembrana,” ucapnya.
Ia berharap  melalui kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila ini akan menumbuhkan semangat seluruh masyarakat Jembrana untuk mengaktualisasikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara .
Sekaligus sebagai rujukan dan inspirasi bagi upaya menjawab berbagai tantangan kehidupan bangsa.
” Kondisi kehidupan masyarakat kita saat ini cenderung melupakan nilai-nilai luhur Pancasila. Secara perlahan simbolisasi Pancasila dalam gambar, lagu, bahkan hafalan butir-butir sila Pancasila semakin pudar dalam ingatan kita dan anak-anak kita sebagai penerus bangsa nantinya,” katanya.
Lebih dalam dikatakannya,  Jiwa dan semangat gotong royong yang dulu mewarnai kehidupan masyarakat, kini mulai sirna. Adanya sebagian golongan yang senantiasa menuntut hak tanpa menyadari kewajiban yang harus ia tuntaskan. “Semangat nasionalisme dan patriotisme yang dulu membara kini mulai surut. Masyarakat kita lebih mengutamakan kepentingan golongan daripada kepentingan bangsa dan negara,” sebutnya.
Munculnya berbagai persoalan baik itu persoalan politik, hukum, sosial kemasyarakatan, bahkan konflik yang didasari karena Ideologi dan sara, bukan tidak mungkin karena kurangnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
” Padahal jika kita senantiasa menempatkan Pancasila sebagai falsafah hidup, maka berbagai persoalan tersebut dapat semakin mudah untuk kita selesaikan,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Wabup mengajak seluruh peserta sosialisasi untuk berupaya membudayakan nilai-nilai Pancasila.
Tentunya melalui cara-cara yang efektif, melalui edukasi, sosialisasi, dan keteladanan, sehingga bisa menjadi panutan dan budaya yang berakar kuat dalam kepribadian anak-anak kita sebagai penerus bangsa.
Sementara Agung Mahendra sapaan anggota DPR RI Komisi II Dapil Bali ini mengungkapkan bahwa kehadiran Negara dalam hal ini, DPR bersama BPIP dan juga Badan Sosialisasi 4 Pilar selalu berusaha hadir menjawab kekosongan kehadiran Pemerintah di dalam menghadirkan Pancasila di tengah-tengah kehidupan kita berbangsa dan bernegara.
Banyaknya fenomena dalam kehidupan kita seperti hal-hal yang trending sekarang, pembunuhan terencana, korupsi, penyalahgunaaan kekuasaan, dan lainnya adalah sebagai bukti bahwa kita melupakan jati diri kita, yaitu Pancasila, ungkap Agung Mahendra.
Berdasarkan aspirasi dari Ketua Forkom, bahwa penting diadakan sosialisasi 4 Pilar Negara Kebangsaan atau sosialisasi Pancasila. Ini yang mendasari pertemuan kali ini yaitu menghadirkan kepala kewilayahan se Kabupaten Jembrana sebagai pimpinan struktural pemerintahan terbawah yang memegang masa langsung paling besar. Pertemuan ini memberikan bekal kepada Kepala Lingkungan/Kepala Dusun untuk setiap langkah kerjanya menerapkan apa yang menjadi nilai-nilai luhur Pancasila, sehingga menjadi panutan kepada warga.
” Karena di Bali sangat menyadari akan budaya panutan. Jika pemimpinnya baik maka masyarakatnya juga terinspirasi akan kebaikan tersebut, jelas Agung Mahendra yang juga memberikan materi dengan tema “Etika Pancasila dalam Mewujudkan Good Governance,” terangnya .(Humas Pemkab Jembrana)
Editor : Sutiawan