Foto: VP Software Development Mitrais I Gusti Putu Kompiang.

 

Denpasar (Metrobali.com)-

Berkarir di dunia IT belakang semakin menjadi impian generasi muda. Tidak hanya terlihat keren karena melek teknologi selalu up to date dengan perkembangan teknologi, gaji bekerja di sektor ini juga cukup menggiurkan.

 

Contohnya, sebagai junior programmer saja (dengan tanpa pengalaman kerja sebelumnya atau baru lulus kuliah/fresh graduated) bisa mengantongi gaji pokok Rp 5 juta. Tentu angka ini dua kali lipat lebih dari gaji pada umumnya orang yang baru bekerja untuk pertama kalinya.

 

“Kalau di Mitrais calon karyawan yang baru lulusan IT dan baru masuk diterima kerja misalnya sebagai junior programmer bisa dapat Rp 5 juta. Itu dengan pengalaman 0 tahun alias belum punya pengalaman kerja. Itupun baru gaji pokok, belum ditambah yang lain-lain,” kata VP Software Development Mitrais I Gusti Putu Kompiang, di Denpasar, Jumat (5/10/2018).

 

Tentu gaji ini semakin besar seiring ini pengalaman kerja dan semakin besarnya project yang dikerjakan. Untuk posisi middle programmer bisa mengantongi Rp 10 juta per bulan. Sementara senior programmer bisa mendapatkan Rp 20 juta. Apalagi jika sudah mencapai projects manager, gaji minimal Rp 30 juta sudah di tangan.

 

“Belum lagi jika bisa mencapai posisi senior manager, maka gaji Rp 50 juta sudah menanti. Sementara untuk tingkat eksekutif bisa Rp 50 sampai Rp 100 juta,” terang Kompiang yang sejak bergabung dengan Mitrais pada Februari 2000, kariernya terus melesat.

 

Mitrais sendiri merupakan perusahaan yang membidangi pengembangan software, solusi pertambangan, dan sistem informasi medis. Kompiang mengawali karirnya sebagai software engineer di Mitrais. Lalu pada Januari 2005 lulusan cum laude Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) ini dipercaya sebagai manajer proyek.

 

Lalu pada September 2007, ia menjadi manajer senior yang membawahkan tidak kurang dari 250 software engineer. Lalu pada 2012 ia menjadi GM (acting position untuk VP) hingga pada akhirnya kini menjabat VP Software Development Mitrais. Ia memimpin sekitar 350 anggota tim pada perusahaan yang memiliki lebih dari 500 karyawan itu.

 

Kembali soal peluang kerja di bidang IT, saat ini kebutuhan akan tenaga IT cukup tinggi. Sebab semua perusahaan seolah-olah tidak mau ketinggalan dalam penerapan IT dalam menjalankan bisnisnya. Misalnya perhotelan tentu sangat membutuhkan IT.

 

Contohnya dalam hal pengelolaan data tamu yang menginap . Konsep big data (data yang besar) bisa digunakan misalnya untuk merekam kebiasaan menginap. Atau diaplikasikan di restoran untuk melihat rekam jejak pesanan pengunjung sehingga nanti bisa ada penawaran khusus terhadap mereka.

 

Begitu juga bank (perbankan) juga seperti berlomba-lomba menjadi seperti perusahaan teknologi dengan meluncurkan robot chat (chatbot) untuk mempermudah pelayanan informasi produk kepada masyarakat dan nasabah. “Jadi ke depan semua industri atau perusahaan akan menjadi technology company (perusahaan teknologi). Tidak ada yang tidak jadi technology company. Jadi peluang kerja di bidang IT akan semakin besar,” ujar Kompiang.

 

Salah satu contohnya saja Indonesia saat ini termasuk “krisis dan darurat” programmer. Permintaan terhadap programmer semakin tinggi seiring dengan juga banyaknya lahir perusahaan rintisan (start up) teknologi dan juga yang telah berkembang menjadi lebih besar bahkan jadi unicorn (perusahaan dengan nilai di atas 1 miliar US dollar atau setara Rp 14 triliun lebih). Sebut saja GoJek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.

 

Untuk itu sebagai seseorang yang berkarir di dunia programmer, Kompiang berharap lebih banyak lahir programmer handal di Indonesia khususnya juga dari Bali. Tidak hanya bisa bekerja full time (penuh waktu) di perusahaan, seorang programmer juga bisa menjadi pekerja lepas (freelance). Bahkan bisa dilakukan sambil kuliah.

 

“Jadi bagi yang masih kuliah di jurusan IT, saya sarankan terus asah kemampuan coding. Pelajari bahasa-bahasa pemrograman terbaru dan banyak digunakan untuk project. Lalu rajin-rajinlah mencari peluang pekerjaan freelance,” ungkanya.

 

Ada banyak situs website yang menyediakan peluang kerja freelance khususnya juga di bidang IT. Seperti Sribulancer, Freelancer Indonesia, Projects.co.id, Upwork dan masih banyak lagi.

 

Namun untuk menjadi seorang programmer handal dan siap pakai di dunia kerja yang kebutuhan skillnya juga bergerak cepat, Kompiang menyarankan para generasi tidak cukup hanya menimba ilmu di kampus. Melainkan harus membangun jejaring dengan komunitas programmer, sering ikut pelatihan tentang programmer hingga terus mempraktikkan kemampuan coding yang dimiliki.

 

Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris juga sangat diperlukan. Hal itu juga bisa membuka peluang mendapatkan project dari perusahaan asing atau bekerja perusahaan IT di luar negeri. “Kalau bahasa Inggris tidak bagus peluang tertutup hanya untuk market lokal,” imbuh Kompiang.

 

Diperlukan juga kemampuan memahami software development terbaru. Sebab kemampuan teknis yang dimiliki saat ini umurnya pendek. Selalu ada perkembangan teknologi dan bahasa pemrograman yang baru.

 

“Jadilah programmer yang handal dan bekelas dunia. Cari pengalaman kerja meniti karir di perusahaan lokal hingga di perusahaan global  sekelas Google dan Microsoft,” pesan Kompiang mengakhiri perbincangan.

 

 

Pewarta : Widana Daud

Editor     :  Hana Sutiawati