Pengusaha IT dan praktisi ekonomi digital I Made Artana

Denpasar (Metrobali.com)

Kalangan pengusaha yang bergerak di ekonomi digital memuji konsep dan program pasangan Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Calon Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) soal ekonomi digital. Program Mantra-Kerta dinilai visioner dan inovatif. Misalnya menyangkut ide membangun coworking space dan technopark di seluruh Bali.

“Saya dari industri ini  sangat senang dengan pemikiran seperti itu (gagasan Mantra-Kerta soal ekonomi digital-red). Memang perlu ada coworking space dan  technopark di seluruh Bali,” kata pengusaha IT dan praktisi ekonomi digital I Made Artana di Denpasar,  Jumat (4/5/2018).

Pilihan Mantra-Kerta menggagas pembangunan coworking space dan technopark hingga ke seluruh Bali dinilai sangat tepat. Sebab di daerah sekarang masyarakat relatif asing dengan apa itu ekonomi digital. Yang sedang booming baru di Denpasar di bawah kepempimpinan Walikota Denpasar Rai Mantra.

“Saya tentu sangat senang calon pemimpin kita sudah berpikir cukup jauh tentang itu (coworking space dan technopark-red). Hal ini bisa menjadi modal kita untuk menghidupkan ekosistem-ekosistem digital yang ada di daerah,” imbuh Artana.

Artana membandingkan ekosistem digital di Bali dengan sejumlah tempat di luar negeri yang memang sudah sangat matang. Salah satu indikatornya banyak ditemukan coworking space sebagai ruang bekreasi, berinovasi melahirkan produk-produk digital dan menangkap berbagai peluang ekonomi digital serta membangun jejaring dengan investor.

“Kalau kita ke luar negeri, kita banyak sekali akan menemukan coworking space. Ini tempat munculnya bibit usaha, kreativitas, inovasi. Begitu juga technopark. Semua itu bisa memicu orang bekerja bersama-sama menangkap peluang ekonomi digital dengan lingkungan yang kondusif,” papar Artana.

Ke depan diyakini kekuatan gelombang ekonomi digital akan sangat luar biasa.  Terlebih pula Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 dengan nilai industri yang diprediksi mencapai USD 130 miliar.

“Gelombang ekonomi digital ini sangat besar. Tapi mau besar ataupun kecil, kita mau tidak mau harus menyiapkan diri dan melihat potensi daerah kita,” tandasnya.

Pewarta : Widana Daud

Editor      : Hana Sutiawati