Denpasar (Metrobali.com)-

Penyampaian visi misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah periode 2013-2018 pasangan nomor Urut 1 AA Puspayoga – Dewa Nyoman Sukrawan dan pasangan Nomor Urut 2 Made Mangku Pastika – Ketut Sudikerta berlangsung dalam rapat istimewa masa persidangan pertama digelar di ruang Sidang DPRD Bali, Minggu (28/4) pukul 10.00. Hadir pada saat itu seluruh anggota DPRD Bali, tokoh masyarakat Bali, dan para undangan lainnya. Sidang penyampaian visi misi pasangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dibuka oleh Ketua DPRD Bali AA Ngurah Oka Ratmadi. Berikut visi misi yang disampaikan pasangan AA Puspayoga – Dewa Nyoman Sukarawan dengan Nomo Urut 1.

 VISI: Membangun Bali Berbasiskan Peran Dan Potensi Kabupaten/Kota Di Bali

MISI:

1. Membangun Bali yang aman dan nyaman secara sekala dan niskala bagi siapa pun yang tinggal di wilayah ini dimana konflik horizontal dan vertikal ditekan serendah mungkin dan harmoni antara berbagai kelompok masyarakat dapat diwujudkan.

2. Membangun Bali yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai pemerataan dan penghapusan kesenjangan sosial ekonomi serta peningkatan kualitas kehidupan warganya melalui pendidikan dan kesehatan.

3. Membangun Bali yang terjaga kualitas lingkungannya dimana masalah pencemaran dapat ditekan serendah mungkin dan perbaikan kualitas lingkungan terus diupayakan. Kelestarian juga mencakup kelestarian budaya Bali sebagai perwujudan dari penerapan ajaran Tri Hita Karana.

4. Mengidentifikasi potensi dan masalah di kabupaten kota serta mendorong peran bagi pemerintah kabupaten/kota untuk memaksimalkan potensi dan mengatasi masalah serta mensinergikan dan mengintegrasikannya dalam bingkai kepentingan Bali. Pemerintah Provinsi juga menjadi mediator dalam hubungan dengan Pemerintahan Pusat.

Visi dan Misi tersebut akan dicapai dengan Program Unggulan sebagai berikut:

1. Program percepatan integrasi antara pertanian dan pariwisata

  • Membentuk Pokja Percepatan Integrasi Pertanian dan Pariwisata dengan melibatkan akademisi, Gabungan Industri Pariwisata Daerah (GIPD) dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pokja akan mengkaji dan merekomendasikan upaya-upaya kongkrit dalam percepatan integrasi,
  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian serta memadukannya dengan kebutuhan industri pariwisata,
  • Memberdayakan dan mengembangkan potensi subak sebagai pelaku ekonomi,
  • Membangun pasar khusus untuk penyediaan fasilitas pertanian dan pemasaran pertanian,
  • Mendorong investasi di bidang pertanian,
  • Menyelenggarakan festival-festival pertanian sebagai sarana promosi dan edukasi.

2. Program pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di kabupaten/kota

  • Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur bagi pertumbuhan ekonomi di kabupaten seperti bandara di Buleleng, shortcut jalan Denpasar- Buleleng dan lain-lain.
  • Penggunaan Dana Bantuan Kabupaten/Kota (BKK) untuk pemeliharaan infrastruktur transportasi, pendidikan dan kesehatan.

3. Penyerahan aset-aset provinsi yang ada di masing-masing kabupaten untuk dikelola pemerintah kabupaten/kota guna kepentingan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

4. Program percepatan pengentasan kemiskinan melalui bedah rumah yang layak huni, peningkatan kualitas pelayanan puskesmas dan rumah sakit daerah, peningkatan kualitas pendidikan dasar, dan peningkatan derajat kesehatan perempuan.

5. Program peningkatan peran pemuda dalam kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif

  • Pembentukan “Youth Centre” di setiap kabupaten/kota sebagai tempat pelatihan dalam pengembangan kewirusahaan dan industri kreatif,
  • Penyediaan bantuan permodalan bagi wirausaha muda dan pemula bekerjasama dengan kalangan kampus dan perbankan,
  • Menyelenggarakan festival-festival kewirausahaan dan industri kreatif sebagai sarana promosi dan publikasi.RED-MB