Madrid, (Metrobali.com) –

Klub Spanyol Rayo Vallecano meminta pemain internasional Guinea Lass Bangoura untuk kembali dari Afrika karena rekan-rekan setimnya mengkhawatirkan sang pemain tertular virus Ebola, kata seorang juru bicara pada Kamis.

Bangoura meninggalkan pemusatan tim nasional di Maroko pada Rabu malam setelah mendapat perintah tersebut.

Guinea akan bermain melawan Ghana di Casablanca pada Sabtu di kualifikasi Piala Afrika. Ia dapat dijatuhi sanksi oleh tim nasionalnya dan Konfederasi Sepak Bola Afrika.

“Saya kecewa ketika saya mendengar sejumlah rekan setim saya di ruang ganti (Rayo) tentang saya dan Ebola,” kata penyerang 22 tahun itu kepada stasiun radio Spanyol Onda Cero.

Pelatih Guinea Michel Dussuyer “marah” terhadap keputusan sang pemain, namun Bangoura menambahi, “Saya tidak mencemaskannya karena saya dikontrak oleh Rayo.” Klub Spanyol itu mengkonfirmasi bahwa pihaknya memerintahkan Bangoura untuk kembali.

Guinea mengalami lebih dari 760 kematian dari sekitar 1.300 orang yang diketahui telah tertular Ebola. Virus mematikan itu telah menewaskan hampir 4.000 orang di seluruh Afrika Barat. Epidemi terkini itu disebut-sebut berasal dari Guinea.

Agen Bangoura, Alfredo Fernandez, mengatakan bahwa para pemain Rayo merasa cemas karena sejumlah rekan-rekan timnas Bangoura bermain di klub-klub Guinea.

Kecemasan mengenai Ebola telah meningkat di Spanyol sejak seorang perawat yang mengurusi pasien-pasien dengan virus tersebut diketahui tertular Ebola.

Fernandez berkata kepada Onda Cero bahwa Bangoura menjadi cemas ketika ia mendengar mengenai ketakutan rekan-rekan setimnya.

“Sang pemain sendiri berkata bahwa jika terdapat sedikit kekhawatiran di antara rekan-rekan setim saya atau klub yang menggaji saya, maka saya akan segera naik pesawat terbang dan kembali,” menurut sang agen.

Pemain-pemain Afrika lain yang bermain di Spanyol belum mengikuti langkah Bangoura, namun klub-klub mereka memantau krisis Ebola. Stephane Mbia dari Sevilla akan bermain untuk Kamerun melawan Sierra Leone di Yaounde.

Guinea, Liberia, dan Sierra Leone, negara-negara dengan dampak epidemi terburuk, diminta untuk memainkan pertandingan-pertandingan kandang Piala Afrika mereka di tempat netral karena krisis tersebut.

(Ant) –