Jembrana (Metrobali.com)

 

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Kamis (7/7/2022) mulai melaksanakan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan menyasar zona merah PMK. Sebelumnya juga dilakukan desinfeksi dengan menyasar sejumlah kandang kelompok petani ternak.

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama mengatakan kegiatan vaksinasi PMK dilakukan di dua wilayah yakni di Banjar Pangkung Lubang dan Pangkung Apit di Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo. Dan sebanyak 97 ekor sapi sudah mendapatkan layanan vaksinasi PMK di dua wilayah tersebut.

Untuk kegiatan vaksinasi disebutnya diprioritaskan pada sentral kasus suspek dengan jangkauan ring 3 kilometer sebagai wilayah zona merah. Karena juga ketersediaan stok vaksin yang terbatas mencapai 1000 dosis. “Untuk vaksinasi kita melakukan sistem dari luar ke dalam (pusat kasus). Kalau desinfeksi polanya terbalik, dari dalam ke luar” terangnya.

Menurutnya kegiatan vaksinasi dan desinfeksi akan dihentikan sementara karena akan ada hari raya Idul Adha 2022. Dimana saat perayaan itu semua petugas dari kesehatan hewan (keswan) turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban. Dan kegiatan akan dilanjutkan mulai Senin (11/7/2022) dengan menyasar lima wilayah.

Lima wilayah itu kata Sutama, diantaranya Desa Pergung, Kelurahan Tegalcangkring di Kecamatan Mendoyo, Desa Banyubiru di Kecamatan Negara dan Desa Manistutu serta Desa Nusasari di Kecamatan Melaya.

Disinggung terkait stok vaksin PMK menurutnya masih menunggu tambahan dosis. Terlebih sudah ada komitmen dari Ditjen Peternakan dan Provinsi Bali yang akan memberikan bantuan vaksin.

Sambil menunggu bantuan vaksin pihaknya juga melakukan pendataan jumlah populasi. Dan tahun 2021 estimasi populasi sapi di Jembrana mencapai 35.131 ekor.

Disampaikan Sutama, kegiatan vaksinasi tidak bisa dilakukan sendiri oleh petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan. Untuk itu nantinya semua anggota satgas akan bergerak,. Semua bergerak. Paramedis, dokter hewan dan penyuluh. Nanti juga dibantu oleh aparat desa, TNI dan Polri” pungkasnya. (Komang Tole)