Denpasar, (Metrobali.com)

 

Kehadiran Guru Besar untuk kemajuan yang tidak hanya pendidikan namun juga kemajuan pembangunan sangat diharapkan. Apalagi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang sudah begitu banyak mencetak Guru Besar, saat ini kembali mencetak tiga Guru Besar sekaligus. Untuk itu kehadiran seluruh Guru Besar bersama dengan civitas akademika ISI Denpasar untuk berkolaborasi penuh, serta bergerak solid dalam berbagai inisiatif pembangunan Bali.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat memberikan sambutan pada acara Inagurasi dan Sapa Publik Guru Besar Anyar ISI Denpasar, bertempat di Kampus ISI Denpasar, Jumat (17/12).

Pada kesempatan tersebut, Wagub yang juga merupakan Guru Besar ISI Denpasar tersebut mengatakan bahwa pembangunan Provinsi Bali dengan visi Nangun Sar Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali era Baru mempunyai lima program prioritas yaitu pemajuan adat, tradisi, kearifan lokal, seni dan budaya. “Bertambahnya jumlah Guru Besar di ISI Denpasar tentu akan semakin memicu akselerasi program pemajuan seni budaya Bali,” jelasnya.

Lebih lanjut, tokoh Puri Ubud ini pun mengatakan bahwa Pemprov Bali akan selalu menjadikan ISI Denpasar dengan segenap potensi strategisnya sebagai mitra dalam penguatan dan pemajuan adat, tradisi, kearifan lokal, seni dan budaya Bali. “Program Merdeka Belajat-Kampus Merdeka (MBKM), terutama terkait skema KKN Tematik, saya harapkan menopang penguatan dan pemajuan Desa Adat di Bali. Seperti kegiatan Rekonstruksi Seni Langka, Branding Desa Adat, Pembangunan Ekosistem Seni Budaya dan lainnya yang relevan,” imbuhnya.

Tak lupa, Wagub Cok Ace pun mengicapkan selamat kepada ketiga Guru Besar yang dikukuhkan. Ia pun berharap ketiga Guru Besar tersebut bisa langsung memperlihatkan karya untuk mewujudkan cita-cita bersama. “Masyarakat Bali tentu menunggu kerja nyata Guru Besar ISI Denpasar terutama untuk terlibat aktif dalam penguatan dan pemajuan Seni Budaya Bali,” tandasnya.

Sebelumnya Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan “Kun” Adnyana mengatakan bahwa institusinya terus berupaya menciptakan SDM yang tangguh, berjiwa pancasila, dinamis, kritis, kreatif dan inovatif dalam bidang penciptaan, pengkajian, pendidikan, penyajian dan kewirausaahn seni, budaya dan desin. Untuk itu kehadiran Guru Besar baru di kampusnya tentu diharapkan akan semakin mengakselerasi mewujudkan cita-cita ISI Denpsar.

Ke depan ia pun melanjutkan untuk mendukung pengembangan SDM Bali yang makin berkualitas, institusinya tentu tidak akan melupakan pelayanan kepada para pendidik. Adapun beberapa pelayanan bagi tenaga dosen di ISI Denpasar menurutnya seperti memberikan skema kompetisi penelitian disertasi doctor bagi dosen ijin belajar, kompetisi keluaran penelitian jurnal bereputasi dan buku elektronik nasional, pendirian sentra KI dan fasilitasi keluaran hak cipta, serta mendorong dosen doctor lector kepala untuk berlomba-lomba mengajukan kenaikan jabatan Guru Besar.

Senada dengan Wagub Cok Ace, Rekor Kun Adnyana pun menanti dan berharap kiprah Guru Besar akan kemajuan Seni, Adat, Budaya dan Tradisi Bali untuk segera diwujudkan. “Kita bersama-sama tidak hanya mewujudkan visi misi ISI Denpasar, namuan juga visi-misi Provinsi Bali,” gugahnya.

Pada kesempatan pagi itu, terdapat tiga Guru Besar yang diinagurasi yaitu Prof. Dr. Drs. I Wayan Mudra, M.Sn, Guru Besar Ilmu Kriya Keramik yang pagi itu membacakan orasi ilmiah dengan judul “Kriya Keramik Bali dalam Pelestarian Budaya Tradisi”. Yang kedua yaitu Prof. Dr. NI Made Ruastiti, SST., M.Si, Guru Besar Bidang Ilmu Seni Pertunjukan Pariwisata dengan orasi ilmiahnya berjudul “Pengembangan Model Seni PErtunjukan bagi Anak-Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal”. Yang terakhir yaitu Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum, Guru Besar Bidang Kajian Seni Karawitan yang membacakan orasi ilmiah berjudul “Praktik dan Pergulatan Ideologis Pasantian di Era Global”. (RED-MB)