Jembrana (Metrobali.com)
Desa Pekraman Dharma Kerti Kaliakah Kangin, Desa Kaliakah, Keamatan Negara, menggelar Upacara Pecaruan Pemarisudha Jagat Kali Senggara. Upacara pecaruan dipusatkan di Catus Pata desa setempat, Minggu (2/8) dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Hadir saat upacara tersebut Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Asisten I Setda Jembana I Nengah Ledang, Camat Negara I Wayan Andhy Anjasmara, Perbekel Desa Kaliakah I Made Bagiarta dan Bendesa Kaliakah Kangin, I Putu Suarka.
Upacara Pecaruan Pemarisudha Jagat Kali Senggara dilaksanakan seusai Banjar Munduk, Desa Kaliakah melaksanakan karantina wilayah selama 14 hari. Pasalnya beberapa warganya terjangkit positif Covid-19. Warga Banjar Munduk kembali beraktifitas normal seperti biasa setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana mencabut status karantina wilayah pada Kamis (16/7) bulan lalu.
Seusai penyerahan bantuan dana upakara, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan memberikan apresiasi kepada warga masyarakat dusun Munduk desa Kaliah. Pasalnya, selama menjalani karantina mandiri di rumahnya masing senantiasa taat dan mematuhi prokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
“kami sangat bangga kepada seluruh warga masyarakat dusun Munduk ini. Selama menjalani karantina mandiri di rumah senantiasa sangat disiplin sehinngga hasilnya sangat memuaskan diman sampai saat ini tidak ada lagi warganya yang dinyatakan positif Covid-19. Bahkan, kita(Jembrana) mendapat predikat terbaik di Indonesia dalam penanganan Covid-19 ini,”ujar Wabup Kembang.
Selain upaya sekala dengan mematuhi protokol kesehatan, Wabup Kembang Hartawan juga mengapresiasi  masyarakat Banjar Munduk dalam penanganan Covid-19 yang dilakukan secara niskala.
” Melalui  yadnya kali ini yakni, pecaruan pemarisudha jagat kali senggara kita sama sama  berharap krama desa kaliakah terhindar dari  malapetaka/wabah, ” hrapnya.
Sementara Bendesa Pekraman Darma Kerthi Kaliakah Kangin, I Putu Suarka mengaku, Upacara Pecaruan Pemarisudha Jagat Kali Senggara, berawal dari petunjuk para sulinggih dan para tokoh-tokoh desa,” upacara pecaruan diambilkan dari Lontar Ronggo Segoro berdasarkan petunjuk para sulinggih sehingga terlaksana seperti ini, “ujarnya.
Bendesa, Putu Suarka juga mengatakan, setelah pecaruan di Catus Pata akan dilanjutkan ke setiap KK  krama, “Usai pelaksanaan pecaruan disini(Catus Pata) masing-masing KK juga akan menghaturkan caru di masing-masing keluarga dan untuk para pemuput, seluruh prosesi pecaruan dipuput para sulinggih yakni, Ida Nabe Diana Parama Santika  dari Grya Giri Sari, dusun Munduk, Ida Sulinggih Rastra Guna Wibawa, Grya Amerta Kumuma, Banjar Ceking serta  Ida Sri dari Grya Pande Wesi Tatasan desa Kaliakah,”pungkasnya. (Humas Pemkab Jembrana)