bisnis travel

Denpasar (Metrobali.com)-

Pengusaha agen perjalanan wisata (Travel Biro) yang melayani jasa tiketing dan tour semakin marak di Bali, seiring makinberkembangnya tempat-tempat tujuan wisata dikelola pemerintah dan perusahaan swasta di daerah itu.

“Para pelaku pariwisata giat mengembangkan objek objek wisata baru baik alam, budaya, flora dan fauna serta olahraga air, sehingga membuka kesempatan bagi agen perjalanan untuk mendatangkan tamu tamunya,” ujar Anggik, pengusaha Travel Biro di Denpasar, Rabu (11/6).

Ia menjelaskan, nama Bali bisa terkenal ke mancan negara tidak lain karena keindahan alam dan kebudayaan yang dimiliki oleh Bali itu sendiri. Keindahan pulau Bali sudah tersohor hingga mancan negara,bahkan kadang wisatawan mancan negara lebih mengenal Bali daripada Indonesia.

“Setiap tahunnya jumlah wisatawan yang datang ke Bali semakin ramai, baik wisatawan domestik atau wisatawan mancannegara. Hal ini yang sudah dilirik oleh pengusaha travel yang ada.” ujarnya.

Menurut dia, meskipun semakin banyaknya travel di Bali, namun setiap travel yang berdiri lebih dulu biasanya sudah mempunyai pelanggan tetap baik tamu nusantara maupun asing dan yang perlu dilakukan hanya menjaga kepuasan dan kenyamanan para wisatawan sehingga mereka tidak lari ke perusaan trevel yang lainnya.

Adapun tujuan tempat wisata yang biasa dikunjungi yaitu Kuta, Nusa Dua, Jimbaran, Seminyak, Sanur, Candi Dasa, Lovina,Tanah Lot, Gowa Gajah, Tirta Empul Tampak Siring, Gunung Batur dan puluhan objek wisata menarik lainnya.

“Banyak wisatawan mancanegara yang mengagumi ke indahan pulau Bali, baik wisatawan dari Australia, Malaysia, Singapura, Brunai, Qatar dan negara-negara Eropa, Canada dan Amerika yang banyak datang ke Bali hanya untuk menikmati objek-objek wisata yang ditawarkan di Bali.

Menurut dia, masalah kemacetan sering kali menjadi keluhan para wisatawan yang datang ke Bali, misalkan akibat masalah kemacetan para agen-agen perjalanan kerap mendapatkan komplain dari para tamu, karena perjalanan wisata yang mestinya sehari berkunjung ke tiga tempat wisata di seputaran Denpasar hanya dua objek wisata yang bisa dikunjungi dalam seharinya.

Masalah sampah dan kemacetan saat ini sudah semakin parah, kebersihan pantai Kuta sekarang sudah tidak sebersih dulu dimana banyak sampah yang di temukan berserakan. kedepannya pasti juga akan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan travel yang ada di Bali.

“Kami harapkan pemerintah daerah segera mengatasi masalah sampah dan kemacetan yang semakin hari semakinkan parah, karena bila dibiarkan terus begitu lama kelamaan para turis tidak mau lagi datang dan memilih berwisata ke daerah lain atau negara lain, hal ini akan merugikan kita semua,” ujian Anggik. AN-MB