Denpasar, (Metrobali.com)-

Perkembangan transformasi digital demikian pesat. Termasuk dalam sektor perekonomian dan perdagangan, khususnya sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). “Kemajuan teknologi digital memberi banyak manfaat dan membuka peluang yang sangat luas untuk pengembangan usaha, termasuk UMKM, sehingga perlu dikuasai agar dapat mengoptimalkan manfaatnya” jelas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Denpasar Dr. I.B. Alit Adhi Merta S.STP, M.Si didampingi Sekretaris Dinas Gde Wirakusuma W., S.Sos di sela-sela pelaksanaan Program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Rabu (5/4) siang. Program DEA kali ini diikuti 82 pelaku UMKM berbagai sektor di Kota Denpasar dan berlangsung 4-5 April 2023 di Balai Pengembangan SDM Provinsi Bali.

Lebih jauh Kepala Balai Pengembangan SDM dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Yogyakarta, Dr. Christiany Juditha, S.Sos, MA menyatakan bahwa Program Digital Talent Scholarship (DTS) Kementerian Kominfo digelar karena mentarget pembentukan talenta digital, sebanyak 600.000 per tahun. “Kementerian Kominfo sebagai punggawa transformasi digital di Indonesia, selain melakukan percepatan infrastuktur telekomunikasi juga melaksanakan fungsi pengembangan SDM untuk penerima manfaat layanan infrastruktur tersebut,” jelasnya. Ditambahkanya Kementerian Kominfo berharap melalui pelatihan digital, infrastruktur yang disiapkan dapat dimanfaatkan dengan lebih baik dan positif. Dijelaskan pula bahwa pelatihan DEA di Kota Denpasar ini sebagai upaya untuk mendukung percepatan transformasi digital yang fokus untuk kalangan, UMKM atau pengusaha rintisan.

“Saat ini PDB Indonesia ditopang wirausaha digital sebesar 6% melalui e-commerce, maka Kominfo memfasilitasi dan mengajak peserta untuk masuk ke ranah digital secara terbuka dan gratis,” tambahnya. Pelatihan kewirausahaan digital ini merupakan salah satu dari pelatihan akademi Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan kewirausahaan digital di masyarakat. Materi yang diberikan terkait pemasaran digital tingkat dasar baik secara teori maupun praktek selama dua hari. Pengajar-pengajar DEA berasal dari STIKOM Bali, STMIK Primakara, dan Politeknik Negeri Bali.

Walikota Denpasar Jaya Negara dalam sambutan yang dibacakan Kadiskominfos Alit Adhi Merta mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanaan Program DEA di Kota Denpasar ini. “Program ini dapat meningkatkan pola pikir dan keterampilan berwirausaha digital termasuk kemampuan mengoptimalisasi perangkat untuk berwirausaha digital di kalangan UMKM Kota Denpasar,” jelasnya. Waikota Jaya Negara berharap penyelenggaraan kegiatan Digital Talent Scholarship (DTS) dalam berbagai skema bisa kembali dilakukan di Kota Denpasar. “Pemerintah Kota Denpasar selalu siap berkolaborasi dan bersinergi dalam pelaksanaannya sesuai dengan spirit Vausdhaiva Kuthumbakam,” tegas Kadis Alit Adhi Merta mengutip pernyataan Walikota Denpasar.
Salah satu peserta, Gde Wahyudhi Sedana Putra dari Warung Sasti menyatakan bahwa program DEA ini sangat membantu UMKM, utamanya yang baru merintis usaha. “Peserta dibimbing mulai dari proses pembuatan ijin (NIB) sampai dengan membuat toko online di Google Bussiness serta pengembangan ide usaha melalui Bisnis Model Canvas,’ jelas pengusaha kuliner khas Bali ini. Peserta juga dilatih membuat konten promo di media sosial serta etika bermedia sosial. “Materinya sangat bermanfaat dan langsung praktek sehingga peserta menguasai tekniknya,” ujar pria murah senyum ini. Senada dengan Walikota Denpasar, pihaknya berharap pelatihan semacam ini dapat berkesinambungan sehingga tetap membantu UMKM agar dapat eksis di era transformasi digital serta mengoptimalkan manfaatnya.

Digital Talent Scholarship (DTS) adalah program pelatihan pengembangan kompetensi yang telah diberikan kepada talenta digital Indonesia sejak tahun 2018. Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi. Sasarannya adalah angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara di bidang Komunikasi dan Informatika. Melalui DTS diharapkan masyarakat dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa di era Industri 4.0, serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang teknologi.

Program DTS tahun 2023 mencakup 8 (delapan) akademi yakni Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), Thematic Academy (TA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), Digital Leadership Academy (DLA), Professional Academy (ProA), Government Transformation Academy (GTA), dan Talent Scouting Academy (TSA). Melalui DTS, diharapkan dapat tercipta talenta-talenta digital unggulan di Indonesia, sehingga dapat mewujudkan Nawacita Presiden Joko Widodo, yakni Percepatan Transformasi Digital. (Kominfo Denpasar)