Keterangan foto: UPC Lombok Timur Bayu Energi (UPC) bersama Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggarara menandatangani nota kesepahaman (MoU) penyediaan jasa dan fasilitas pelabuhan di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat, NTB,  Kamis, 3 Juni 2021/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

UPC Lombok Timur Bayu Energi (UPC) bersama Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggarara menandatangani nota kesepahaman (MoU) penyediaan jasa dan fasilitas pelabuhan di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis, 3 Juni 2021. MoU ini terkait penyediaan fasilitas bagi UPC dalam proses pengangkutan material Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan sistem penyimpanan baterai berskala besar pertama berkapasitas 100 MW yang akan di bangun di Lombok Timur.

Pelabuhan Gili Mas dengan panjang dermaga 440-meter ini diharapkan mampu memberikan pelayanan optimal untuk kegiatan sandar kapal dan bongkar muat bilah-bilah turbin milik UPC yang mencapai 120 buah dengan panjang 70-meter dan alat berat lainnya guna pembangunan PLTB 40 turbin yang dilengkapi dengan baterai, berlokasi di Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Proyek ini selaras dengan MoU UPC dengan PLN yang ditandatangani 2015 silam yang berfokus pada pengembangan 350 MW plus berkaitan dengan pembangunan PLTB di Indonesia yang disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi di Washington DC, USA.

“Kami sangat senang dapat menandatangani Nota Kesepahaman yang bergengsi dengan Pelindo III; Kesepakatan ini menjamin proses untuk mengeksplorasi lebih lanjut sinergi proyek yang luar biasa ini dan memiliki kesempatan menggunakan infrastruktur pelabuhan kelas dunia tersebut buat mendukung tahap yang seringkali rumit, berisiko, dan tahapan kritis dari proyek PLTB berskala besar serta memuaskan semua pihak,” ucap Dacre Purchase, Chief Operating Officer UPC.

PLTB Lombok ini berfokus pada penyediaan solusi energi berkelanjutan bagi kebutuhan listrik yang juga akan menjadikan Lombok sebagai “bersih, hijau serta tujuan wisata” di level global dan memberikan pilihan nyata selain bakan bakar fosil.

PLTB yang akan dilengkapi baterai 65 MW ini memecahkan tantangan Intermitensi energi terbarukan serta manfaat mitigasi risiko stabilitas sistem jaringan. PLTB ini diharapkan mampu memberi volume energi terbarukan yang dibutuhkan ke jaringan Lombok.

Sebagai usulan PLTB terbesar di Indonesia dan dapat dibiayai saat ini; proyek ini akan memiliki dampak nyata terhadap perekonomian daerah. Dilengkapi dengan sistem penyimpanan baterai yang canggih, proyek ini empat kali lebih besar dari proposal Proyek UPC lainnya; dirancang untuk memperlancar keluaran daya, membantu mengurangi kendala intermittensi energi terbarukan serta memberikan manfaat terhadap stabilitas sistem jaringan kepada PLN.

“Pelindo III khususnya Lombok Barat, yang ada di Lembar maupun di Gili Mas siap untuk mendukung penuh dari sisi bongkar muat barang. Kerjasama ini semoga menjadi langkah awal yang baik bagi kerjasama selanjutnya di beberapa wilayah kerja Pelindo seluruh Indonesia khususnya di Wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Dukungan untuk pembangunan energi dari PLTB diharapkan dapat menumbuhkan kesejahteraan masyarakat terutama dari sisi ekonominya,” ungkap I Wayan Eka Saputra selaku CEO Pelindo III Regional Bali Nusra.

Pembangunan PLTB Lombok Timur ini juga akan menjadi daya tarik wisata di Lombok seperti proyek UPC sebelumnya di PLTB Sidrap, Sulawesi Selatan berkapasitas 75 MW, yang saat ini juga sedang dalam tahap konstruksi pembangunan area fasilitas turisme. Pembangunan PLTB ini telah mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi NTB, maka Pelindo III pun akan mendukung pembangunan proyek energi terbarukan di Lombok ini.

“Semoga kerjasama ini berjalan dengan baik dan saling menjaga untuk menuju ke tahap selanjutnya dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat,” pungkas I Wayan Eka Saputra. RED-MB