Ilustrasi-Mandor Proyek “Setia” Menunggu
Jembrana (Mrtrobali.com)-
Para pekerja diwakili sejumlah mandor hingga Jumat (6/4) sore belum menerima sisa pembayaran upah dari PT Sartonia Agung.
“Sampai sekarang belum ada pembayaran. Kami bosan dengan janji” ujar Gede Sumita (45) dari Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara.
Gede bersama mandor lainnya Jumat (6/4) mengaku akan tetap menunggu sampai pihak rekanan melunasi sisa pembayaran yang merupakan hak pekerja.
Menurut Gede, sisa upah yang belum dibayarkan kepada dirinya sekitar Rp.24 juta lebih. Sedangkan kepada mandor-mandor lainnya diantaranya Khoirul Anam Rp.136 juta lebih,  Moh Parnyo Rp.61 juta dam Maaruf Boy sekitar Rp.12 juta.
“Kami kecewa. Ini kan proyek pemerintah yang semestinya mensejahterakan kami selaku masyarakat kecil” imbuh Mulyono, salah seorang pekerja dari Jawa Tengah.
Sejak diputus kontrak, Satker Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan KKP sudah meminta untuk menyelesaikan tunggakan, baik material maupun kepada para pekerja, bahkan dengan surat pernyataan.
Dalam surat pernyataan yang ditandatangani Syaiful Anam selaku koordinator PT Sartonia Agung disebutkan akan melakukan pembayaran secara bertahap yakni pada Jumat (6/4) dan Senin (9/4) nanti.
Sebelumnya, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bambang Suprakto Selasa (3/4) lalu mengatakan akan menurunkan tim audit yang terdiri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian PU PR, ahli struktur bangunan, BPKP dan auditor.
Hasil dari tim audit ini nantinya sebagai dasar pembayaran kepada rekanan berapa nilai bangunan yang sudah dikerjakan. Namun dengan catatan tidak memiliki tunggakan kepada rekanan termasuk para pekerja.
PT Sartonia Agung merupakan pemenang proyek Politeknik Negeri Kelautan dan Perikanan milik Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berlokasi di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.
Pewarta : Komang Darmadi
Editor     : Hana Sutiawati