Denpasar (Metrobali.com)-

Guru besar Fakultas Sastra Universitas Udayana Prof I Nyoman Darma Putra mengusulkan seniman legendaris I Wayan Lotring sebagai nama tol ruas Benoa-Nusa Dua, Bali.

“Ada beberapa pertimbangan atas usulan kami itu, di antaranya Lotring adalah mahaguru seni tari dan tabuh,” katanya di Denpasar, Selasa (14/5).

Selain itu, seniman yang hidup dalam periode 1898-1983 itu telah banyak melahirkan seniman-seniman baru di Bali. Bahkan pakar musik etnik asal Kanada, Collin McPhee, belajar gamelan kepada Lotring.

Dalam bukunya berjudul “A House in Bali” yang ditulis pada 1944, McPhee memuji kehebatan Lotring.

Menurut Darma Putra, nama Lotring sudah diabadikan sebagai nama jalan kecil di kawasan objek wisata Kuta, tak jauh dari tempat kelahirannya.

“Kini saatnya mengharumkan nama Lotring dalam jalan yang lebih besar, jalan tol pertama di Bali,” katanya.

Ia tidak ingin jalan bebas hambatan yang dibangun di atas perairan laut itu diberi nama seseorang tanpa pertimbangan yang jelas.

“Kalau tidak sejak awal dirancang nama yang tepat, bisa jadi bertambah nama jalan yang tak jelas dasar penamaannya tetapi telanjur terkenal seperti Jalan Sunset Road atau Jalan Marlboro di Kuta,” katanya.

Nama lain yang diajukan untuk nama jalan tersebut adalah Soekarno-Hatta, I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Patih Jelantik (mahapatih kerajaan Buleleng), dan I Gusti Nyoman Lempad (pelukis besar Bali abad ke-20). INT-MB