Denpasar (Metrobali.com) 

Tekanan dari para pemegang saham Unilever untuk meningkatkan pertumbuhan menjadi salah satu alasan 1.500 karyawan Unilever akan di PHK. Alan Jope mengatakan dengan dilakukannya perombakan struktur organisasi perusahaan maka perusahaan akan lebih responsif terhadap konsumen.

Tekanan kuat para pemegang saham untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan menjadi salah satu penyebab Unilever akan memangkas 1.500 karyawannya. Para pemegang saham meningkatkan tekanan terhadap perusahaan setelah nilai saham Unilever merosot sepanjang tahun 2021 sebesar 10%. Setelah tiga tawaran akuisisi GlaxoSmithKline yang gagal terungkap, nilai saham Unilever hingga minggu lalu masih turun. Alan Jope selaku CEO Unilever mengatakan Unilever memungkinkan menjadi lebih responsif terhadap konsumen dengan dilakukannya perombakan struktur organisasi perusahaan.

“Pertumbuhan tetap menjadi prioritas utama kami dan perubahan ini akan mendukung upaya kami untuk mencapai ini,” kata Jope dikutip dari CNN, Rabu (26/1/2022).

Maka dari itu perusahaan mengambil keputusan untuk memotong jumlah karyawan secara global. Pemotongan karyawan secara global hanya meliputi 15% manajer senior dan 5% manajer junior. Karyawan pabrik Unilever tidak akan terpengaruh dari pemangkasan jumlah karyawan. FYI Unilever diperkirakan memiliki 149.000 karyawan di seluruh dunia dalam berbagai posisi sampai saat ini. Unilever mengatakan bahwa perusahaan tersebut sedang mengubah struktur organisasi agar menjadi lebih sederhana dan kedepannya akan membagi unit bisnisnya kedalam lima kategori yaitu: Kecantikan, Perawatan pribadi, Perawatan rumah, Nutrisi dan Ice cream. (hd)