Surabaya (Metrobali.com)-

Direktur Utama PT. Semen Tonasa Andi Unggul Attas, MBA menyatakan bahwa pihaknya tidak takut dengan kompetitor dari mancanegara terkait masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

“Tidak takut (kompetitor manca), kita sudah pengalaman produksi semen sejak tahun 1978 dan menguasai 42 persen pasar KTI (kawasan timur Indonesia),” ucap Unggul.

Ayah tiga orang anak ini menyatakan hal itu kepada para wartawan dari Jawa Timur yang mengikuti “media gathering” Semen Indonesia, di pabrik Semen Tonasa di Kabupaten Pangket, Sulawesi Selatan Kamis (2/10).

Pria kelahiran Palopo, Sulsel 54 tahun lalu ini menuturkan bahwa terkait MEA, beberapa investor mancanegara seperti dari Tiongkok, Thailand dan Vietnam sudah menyatakan akan bangun industri semen di Sulsel.

Investor mancanegara itu tertarik berinvestasi di Sulsel untuk “merebut” atau setidaknya menikmati kue pasar semen di KTI yang tumbuh 6 persen setiap tahunnya, dan selama ini “dikuasai” oleh Tonasa.

Selama ini, selain Tonasa, ada Tiga Roda dan Bosowa yang memasarkan semen di KTI. Nyatanya Tonasa tetap unggul dengan 42 persen penguasaan pasar.

Melalui “holding” atau induk usaha Semen Indonesia, Tonasa yang mendapat tugas menguasai pasar KTI berencana membangun unit VI dengan investasi Rp3 triliun.

Tahun 2014 ini Tonasa pasang target produksi 6,7 juta ton, sementara kapasitas produksi unit II hingga V (unit I dipensiunkan karena tidak efisien) 5,98 juta ton. Produksi tahun 2013 sebanyak 5,25 juta ton.

Target produksi diharapkan bisa tercapai sekalipun melebihi kapasitas terpasang –lembur produksi–. Hingga Agustus lalu saja produksi Tonasa sudah 4,2 juta ton.

“Tidak hanya itu, kami juga berencana membangun pabrik semen di Sorong, Papua. Jadi kita sangat siap dan tidak takut menghadapi MEA dan kompititor mancanegara, menguasai pasar semen KTI,” tukas Unggul Attas. AN-MB