Polisi Tangkap Pencuri Bagasi di Bandara Ngurah Rai Ilustrasi
Denpasar, (Metrobali.com) –
Menyebarkan gambar berisikan ogoh-ogoh bermuatan SARA, dua orang pelajar asal Mendoyo, Kabupaten Jembrana, diperiksa oleh petugas kepolisian Polsek Mendoyo dan Polres Jembrana.
Kedua pelajar tersebut berinisial Md A (16) dan Gst A (16). Keduanya menguploud gambar tersebut di media Facebook (FB) dimana isinya mengandung ajakan perang melawan ISIS.
Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja mengatakan, dalam gambar itu terdapat ogoh-ogoh buta kala (kekuatan jahat) melawan ISIS.
“Dikuatirkan ini akan memicu isu SARA. Jangan sampai ini terjadi di Bali. Bali itu harmonis, aman,” ujarnya di Denpasar, Rabu (15/3/2017).
Menurutnya, pemeriksaan sudah dilakukan pada Selasa (14/3) kemarin pukul 22 .00 Wita. Bahkan, kedua orang tua pelajar, kepala desa dan kepala dusun menjamin bahwa keduanya tidak akan kabur karena itu, kedua pelajar ini tidak ditahan.
Kapolresta Jembrana AKBP Joni Widodo menjelaskan, sebenarnya ogoh-ogoh tersebut dibuat untuk menyambut hari raya Nyepi tahun 2016 lalu.
Namun karena isinya berbau SARA, maka ogoh-ogoh itu dilarang untuk diarak dan dimusnahkan. Tema ogoh-ogoh itu adalah “ISIS Diserang Butakala” atau ISIS diserang kekuatan jahat.
“Karena temanya yang bermuatan SARA itu, maka oleh pihak adat, kepala desa, melarang kalau ogoh-ogoh itu akan berdampak sosial. Akhirnya ogoh-ogoh itu pun dimusnahkan,” ujarnya.
Terperiksa Md A sempat memfoto dan disimpan dalam HP-nya. Kemudian datang terperiksa Gst A yang meminjam HP Md A, dia pun melihat di galeri foto.
Dalam galeri foto ditemukan gambar ogoh-ogoh yang dulu sempat batal diarak keliling desa. Oleh terperiksa Gst A, foto-foto itu disebar ke media sosial pada tanggal 12 Maret 2017. SIA-MB