Tabanan(Metrobali.com ) –

Perayaan Natal  jemaat Gereja St.Michael  di Banjar Piling Kawan, Desa Mengesta, Penebel, Tabanan selama Misa Natal menggunakan pakaian adat Bali. Termasuk bangunan gereja juga dihiasi  penjor yang terbuat dari janur, Rabu (25/12).

Misa Natal yang di mulai pukul 08.00 wita ratusan umat katolik dewasa dan anak-anak menuju  gereja,mereka sebagian besar menggunakan pakaian adat Bali layaknya mau sembahyang ke Pura. Misa Natal  yang di pimpin oleh Romo  Damianus Hayong berlangsung dengan khidmat.

Menurut Ketua Dewan Stasi Piling  Patris I Ketut Suka Wiratnaja, misa Natal yang  rutin digelar setiap tahunnya, damai Natal dan  memberikan kesejahteraan bagi manusia. Jemaat Gereja St. Michael l berjumlah 44  KK dengan total  152 jiwa. Menurutnya  bangunan gereja yang berdiri tahun 1956 dan di renovasi tahun 1976  setiap tahunya di jejali oleh umat katolik dari tiga banjar Piling Kawan, Tengah dan Kangin.

Menurutnya  ornamen gereja sengaja menggunakan khas Bali, mulai gelung kori hingga candi bentar. Alasannya, jemaat gereja sebagian besar adalah warga Bali, sehingga tetap menggunakan seni ukir lokal. Meski demikian, tak mengubah makna ajaran Kristiani, salah satunya Yesus yang disalib.

Hiasan gereja selama Natal juga menggunakan bahan lokal, seperti janur dan daun enau. Selain itu kebuasaan lain yang masih digunakan, menjelang Natal, umat Kristiani menggelar ngejot kepada umat Hindu sekitar. Layaknya umat Hindu, saat Natal, umat Kristiani setempat memotong babi, membuat lawar dan berbagai masakan lainnya. Jika tahun lalu warga katolik memotong babi sebelum natalan namun kali ini memotong babi akan di laksanakan setelah hari raya selama dua hari.  ‘Ini bagian dari melestarikan budaya Bali dan sudah dilakukan secara turun menurun yang sudah di warisakan oleh para leluhurnya. EB-MB