umar abduh

Jakarta (Metrobali.com)-

Pengamat intelijen Umar Abduh mengatakan manuver atau keterlibatan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono dalam Pemilu Presiden 2014 berbahaya, karena yang bersangkutan memiliki catatan buruk dalam penanganan terorisme beberapa tahun silam.

“Saya tidak ada urusan dengan pilpres, saya hanya mengingatkan manuver seorang Hendropriyono dalam pilpres ini (sebagai tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla) berbahaya,” kata Umar Abduh dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/6).

Umar yang juga merupakan mantan terpidana kasus terorisme mengatakan cara-cara penanganan terorisme yang dilakukan Hendropriyono ketika masih menjabat Kepala BIN ada kalanya tidak bisa dibenarkan sama sekali. Menurut Umar, Hendro tidak ragu membinasakan orang-orang yang dianggap radikal.

“Kalau soal bukti, saya punya daftar kejahatan Hendropriyono. Saya tidak takut sama sekali,” kata Umar.

Dia mengatakan dalam konteks Pilpres 2014, di mana posisi Hendropriyono sebagai tim sukses Jokowi-JK, ada kasus keterlibatan Bintara pembina desa (Babinsa) yang diduga mengarahkan masyarakat memilih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut Umar, keterlibatan oknum Babinsa itu sudah dibantah Panglima TNI Jenderal Moeldoko berdasarkan penelusuran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), namun secara tiba-tiba Kadispenad TNI AD Brigjen Andika Perkasa mengatakan oknum Babinsa itu memang melakukan kesalahan dan telah diberikan hukuman.

Perbedaan pendapat antara Moeldoko dengan Andika itu menurut Umar dilandasi keterlibatan Hendropriyono secara tidak langsung, sebab Hendropriyono merupakan mertua dari Andika Perkasa.

“Kemungkinan ada ‘seiya sekata’ antara Hendropriyono dengan Andika Perkasa. Hendropriyono seolah menjadi ‘remote’ bagi Andika Perkasa, sehingga seorang Brigjen Andika Perkasa berani berbeda pendapat dengan seorang Jenderal Moeldoko,” tuding Umar.

Pada kesempatan konferensi pers itu tidak sedikit jurnalis yang mempertanyakan arah pernyataan Umar atas manuver Hendropriyono.

Umar berkali-kali didesak wartawan menjelaskan maksud dan tujuannya menyebut Hendropriyono berbahaya.

Ketika ditanya apakah Umar sedang berupaya bermain peran politis dengan melawan isu-isu yang menyerang Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dia membantahnya.

Dia mengaku tidak memiliki kepentingan apapun dalam pilpres. Dia hanya menjelaskan langkahnya itu untuk menjaga kerukunan umat Islam.

Sementara itu hingga berita ini ditulis, mantan Kepala BIN Hendropriyono belum dapat dihubungi untuk dimintai tanggapannya atas pernyataan Umar Abduh itu. AN-MB