Medan, (Metrobali.com)

Universitas Darma Agung (UDA), menggelar Seminar Nasional bertema ‘Peran Mahasiswa Membangun Komunikasi Politik di Era Demokrasi Digital Menjelang Pemilu 2024’ di Hermina Centre, Jalan TD Pardede, Medan, Rabu sore (7/6/2023).

Hadir dalam kegiatan itu dua pembicara yakni Dekan Fakultas Komunikasi Unpad, Dr Dadang Rahmat Hidayat, SH. M.Si dan Dekan Fisipol USU, Dr Hatta Rido, MSP.

Dalam kegiatan itu, Kepala LL DIKTI Wilayah I Prof. Drs. Saiful Anwar Matondang, M.A., Ph.D dalam kata sambutannya secara daring berpesan agar mahasiswa lebih bijak dalam menyikapi era digital saat ini, terlebih jelang Pemilu 2024. Untuk itu, para kaum intelektual itu harus mampu membaca situasi dan selalu berhati-hati terkait segala informasi khususnya yang berkaitan dengan politik.

“Kita tahu berbagai informasi tentang politik seliweran di sosial media. Karena itu untuk menyikapinya, mahasiswa harus melakukan cek dan recek agar tidak salah,” ucapnya.

Untuk itu juga, sambungnya, setiap mahasiswa juga dituntut kemampuan berkomunikasi, terutama di tahun politik ini.

“Jangan karena pemilu berpecah belah, karena gempuran informasi yang tidak terbendung. Harus cari sumber pembanding dalam menyikapi Pemilu 2024, termasuk mengenai ersaingan antara parpol dan calon yang ikut dalam kontestasi,” sebutnya.

Sementara, Rektor UDA Dr Irene Silviani, MSP  selaku Opening Speech menyambut baik kegiatan yang menjadi bukti bahwa Universitas Darma Agung turut aktif dan merasa bertanggungjawab untuk mendukung pelakasanaan pesta rakyat melalui pemilihan umum secara serentak di seluruh Indonesia.

“Menyadari betapa pentingnya peran mahasiswa dalam pengawasan partisipatif dalam pemilu, maka kita mengusung thema yang langsung menitikberatkan peran mahasiswa dalam pemilu yang akan datang, yaitu: PERAN MAHASISWA DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI POLITIK DI ERA DEMOKRASI DIGITAL MENJELANG PEMILU 2024,” ucapnya.

Dia juga mengatakan sangat menyadari bahwa mahasiswa merupakan salah satu mitra strategis dalam pengawasan pemilu dan memiliki peran yang sangat penting pada proses pengawasan partisipatif dalam memberikan informasi awal, sehingga dapat mencegah pelanggaran, kemudian ikut memerangi kampanye gelap yang pasti akan marak di dunia sosial media.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa narasi-narasi politik yang bersifat positif dan negatif akan terbangun secara massif. Setuju atau tidak, yang pasti menjelang tahun politik 2024, banyak terobosan yang dilakukan para calon dan pendukungnya, untuk meraih dukungan massa, termasuk melalu berbagai media. Tren informasi hoaks pun diprediksi semakin bertebaran, khususnya melalui media sosial. Rendahnya literasi digital adalah faktor utama berkembangnya berita hoaks,” tandasnya.

“Berangkat dari hal inilah, kita merasa wajib memberikan perhatian, dan turut berkontribusi dalam menyukseskan pemilihan umum tahun 2024 yang akan datang. Kepedulian inilah yang menginisiasi kita menghadirkan para narasumber yang mumpuni di bidangnya sehingga sebagai mahasiswa, rekan-rekan semua yang hadir pada saat ini dapat membangun narasi positif dan memerangi narasi-narasi negatif yang akan menghiasi media-media cetak dan online kita di tahun politik 2024 yang akan datang. Besar harapan kami, mahasiswa dapat menyelamatkan kondisi Indonesia dari perpecahan yang diakibatkan oleh narasi-narasi politik nantinya,” pungkasnya.

Sementara itu, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, SH. M. Si pada kesempatan itu membahas tentang kurangnya kepedulian dan pemahaman mahasiswa dengan politik di era digital ini.

Selain itu, mantan komisioner KPI Pusat ini juga menyoroti tentang netralitas media yang saat ini hingga akhirnya acapkali memicu permasalahan di tengah masyarakat.

Sedangkan Dr Hatta Rido, MSP membahas tentang bagaimana bicara money politic yang menghancurkan politik di tanah air serta.

Black Campaign

“Mahasiswa jangan menghabiskan energi untuk saling mencela, khususnya jelang Pemilu 2024 ini. Bangun optimisme dan pikiran positif di tahun politik ini,” harapanya.

Kegiatan seminar nasional ini tampak disambut antusias para mahasiswa SI dan Magister Ilmu Komunikasi UDA yang hadir sebagai peserta. Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan cendera mata dari Rektor UDA kepada kedua narasumber dan berfoto bersama. (RED-MB)