Jembrana (Metrobali.com)
Pelepasan penyu sebagai bentuk menjaga ekosistem laut yang dilaksanakan di Segara Urip, Desa Air Kuning, Jembrana, Sabtu (29/5), sempat tertunda sejenak lantaran wabup ipat meninggalkan lokasi kegiatan guna memantau langsung evakuasi bencana kecelakaan kerja di dekat lokasi pelepasan tukik.
Terpantau seorang pekerja batu asal lingkungan menega, kelurahan dauhwaru, wayan sujana mengalami kecelakaan kerja saat sedang memperbaiki sumur warga di desa air kuning yang juga di bongkar bersama anak dan adik dari korban. Saat korban hendak membongkar sumur tersebut dari dalam sumur menggunakan tangga, kemudian tanah pinggiran atas sumur jebol dan menimbun korban yang sedang berada di dalam sumur sehingga korban meninggal dunia.
Mendengar laporan tersebut, Wabup ipat menggunakan sepeda motor langsung bertolak menuju lokasi sesaat setelah tiba di segara urip.
Tampak di lokasi kejadian evakuasi sedang dilaksankan oleh tim Basarnas, BPBD, kepolisian, tim kesehatan dari puskesmas terdekat dan masyarakat sekitar.
Langsung menghampiri kepala BPBD kabupaten Jembrana, komang dhiyatmika, wabup ipat minta evakuasi agar dilakukan sesuai protap dan mengingatkan agar seluruh tim evakuasi waspada dan saling menjaga keselamat masing-masing. “Saya hanya memantau, alih-alih ingin membantu, saya takut nanti saya malah menghambat evakuasi, namun begitu dukacita sedalamnya bagi keluarga korban, semoga diberi kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan” ucap wabup ipat.
“Semoga evakuasi berjalan cepat dan lancar serta diberikan keselamatan kepada semua yang terlibat dalam evakuasi” ujar wabup ipat sebelum meninghalkan lokasi evakuasi untuk menuju lokasi pelepasan penyu.
Wakil Jembrana IGN Patriana Krisna bersama dengan Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih Perancak dan Tim Jembrana Cycling melepas tukik ke habitatnya. Sebanyak 30 Tukik jenis lekang yang dilepas ke habitatnya itu merupakan bantuan dari kelompok pelestari penyu kurma asih prancak kepada Tim Jembrana Cycling.
Pelepasan tukik itu merupakan bagian penting dari perlindungan terhadap kepunahan satwa serta untuk menjaga ekosistem laut. ”Ini merupakan suatu bagian perlindungan terhadap satwa  bagaimana kita harus bisa melindungi dan menjaga kepunahannya dari ekosistem laut,” kata Wabup Ipat.(RED-MB)