Foto: Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata-Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu) tinggal menunggu ditetapkan oleh KPU Karangasem sebagai pemenang Pilkada Karangasem.

Karangasem (Metrobali.com)-

Kemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata-Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu) yang diusung Partai NasDem dan Golkar di Pilkada Karangasem 2024 dianggap luar biasa, mengingat mereka adalah pendatang baru yang berhasil mengalahkan petahana dengan raihan suara lebih dari 50 persen.

Seperti diketahui Gus Par-Guru Pandu meraih suara tertinggi dan menang telak di Pilkada Karangasem 2024. Dengan perolehan 145.344 suara (52,84 persen), Gus Par-Guru Pandu melesat jauh meninggalkan pasangan petahana I Gede Dana-I Nengah Swadi (Dana-Swadi), yang hanya mengantongi 91.448 suara (33,24 persen). Sementara pasangan I Wayan Kari Subali-I Ketut Putra Ismaya (Karisma) berada di posisi ketiga dengan 38.241 suara (13,90 persen).

Walaupun jagoannya menang di Pilkada Karangasem, Ketua Badan Pemenangan Gus Par dan Guru Pandu, I Gede Krisna Adi Widana mengakui bahwa tantangan ke depan sangat berat bagi pemerintahan baru ini. Menurut Krisna, prioritas utama yang harus diwujudkan adalah merealisasikan aspirasi masyarakat dan janji kampanye, terutama dalam 100 hari pertama kepemimpinan.

Selain itu, tantangan besar lainnya adalah keterbatasan anggaran, baik dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang diperkirakan tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh persoalan dalam lima tahun.

“Anggaran untuk Kabupaten Karangasem, baik itu PAD dan APBD itu rasanya belum bisa rentang waktu 5 tahun untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada di Karangasem,” tegasnya saat dihubungi Jumat 13 Desember 2024.

Ia juga menyoroti berbagai sektor yang memerlukan perhatian serius, seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, serta pertahanan dan keamanan. Krisna menegaskan, pemerintahan baru harus bekerja keras untuk membangun kembali Karangasem secara menyeluruh demi memenuhi harapan masyarakat.

“Itu hampir lengkap permasalahan yang di Karangasem, dari segi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, pertahanan dan keamanan. Sektor-sektor itu yang masih perlu sangat dibangun oleh pemerintahan baru ini,” ujarnya.

Krisna menambahkan bahwa bupati terpilih harus mampu membuat terobosan-terobosan baru untuk menjawab berbagai tantangan yang ada. Salah satu langkah strategis yang disarankan adalah melibatkan para pemangku kepentingan dan tokoh masyarakat, baik yang berada di Karangasem maupun di luar wilayah tersebut, guna memberikan gagasan dan solusi untuk pembangunan daerah.

“Nah, saya rasa bupati terpilih ini harus bisa membuat terobosan-terobosan baru dengan satu, mengajak stakeholder dan beberapa tokoh masyarakat yang ada di Karangasem dan di luar Karangasem untuk memberikan suatu pemikiran bagaimana langkah-langkah selanjutnya dalam pemerintahan yang selama 5 tahun,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa masa jabatan lima tahun adalah waktu yang relatif singkat untuk merealisasikan visi dan misi yang telah dijanjikan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi dan langkah-langkah konkret yang terencana untuk memastikan pembangunan masyarakat Karangasem dapat berjalan secara optimal.

“Saya kira jangka waktu 5 tahun itu sangat pendek juga untuk membangun, seperti tujuan dari visi-misi bupati terpilih ini,” tegasnya.

Krisna optimistis pasangan Gus Par-Guru Pandu mampu mewujudkan janji kampanye meski dihadapkan pada tantangan berat, termasuk keterbatasan anggaran. Salah satu langkah strategis yang sudah diambil oleh bupati terpilih adalah menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak hotel dan restoran.

Menurut Krisna, kontribusi sektor ini terhadap PAD Karangasem sangat signifikan, sehingga kerja sama dengan insan pariwisata menjadi prioritas utama. Hingga saat ini, komunikasi intensif dengan PHRI terus dilakukan untuk memastikan sinergi dalam mendukung pembangunan daerah.

“Karena PAD di pajak Hotel dan Restoran itu sangat luar biasa sekali. Ini yang perlu digenjot bersama-sama dari insan pariwisata. Sampai hari ini pun terus berkomunikasi dengan PHRI,” ungkapnya.

Selain sektor pariwisata, Krisna menyoroti pentingnya pengelolaan sektor galian C sebagai langkah strategis untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menegaskan bahwa bupati terpilih harus membuat terobosan baru dalam mengelola sektor ini agar mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendapatan daerah.

Menurutnya, sektor galian C bersama dengan pajak hotel dan restoran menjadi dua prioritas utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Optimalisasi kedua sektor ini diharapkan mampu menutupi kekurangan anggaran dalam beberapa sektor lainnya, sehingga mendukung pelaksanaan program-program pembangunan di Karangasem.

“Sektor galian C, itu harus punya terobosan terbaru ini bagaimana caranya agar PAD dua sektor ini bisa meningkat untuk menutupi APBD-APBD yang masih beberapa kurang di beberapa sektor, dua pekerjaan ini yang harus dituntaskan oleh bupati terpilih dulu,” katanya.

Krisna juga menekankan pentingnya perhatian terhadap sektor pendidikan di Karangasem, yang dinilai sangat mendesak untuk ditingkatkan. Menurutnya, pendidikan menjadi salah satu prioritas utama yang harus masuk dalam agenda hupati terpilih. Selain itu, sektor sosial di tengah masyarakat juga membutuhkan penanganan serius untuk meningkatkan kesejahteraan dan harmoni sosial.

“Di sektor pendidikan lagi. Sektor pendidikan ini sangat dibutuhkan sekali di Karangasem. Ini juga menjadi bahan pemikiran bupati terpilih. Belum lagi sektor sosial di masyarakat ini,” sebutnya.

Ia menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi pemerintahan baru cukup kompleks, dengan banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Berbagai sektor, termasuk pendidikan dan sosial, memerlukan solusi konkret agar visi pembangunan Karangasem dapat tercapai secara maksimal.

“Makanya banyak sekali  pekerjaan rumah yang diselesaikan oleh bupati terpilih ini,” tegasnya. (wid)