Badung (Metrobali.com)

 

World Water Forum ke-10 sukses digelar di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, dengan menyoroti tema “Blended Finance for Global Sustainable Water”.

Fokus utama forum ini adalah pentingnya ketahanan air dan strategi pembiayaan campuran untuk menghadapinya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mencapai ketahanan air dan iklim.

“Roadmap Global Blended Finance Alliance (GBFA) yang baru diluncurkan mencakup strategi pengurangan risiko untuk memperkuat keberlanjutan air,” ujar Luhut,

Panel diskusi menghadirkan para pemimpin internasional seperti Prof. Mari Pangestu, Presidential Special Envoy for Climate Finance and G20 Bali Global Blended Finance Alliance, dan H.E. Zachariah Mwangi Njeru, Menteri Air, Sanitasi, dan Irigasi Republik Kenya. Prof. Joyeeta Gupta dari Amsterdam University menekankan bahwa inovasi dalam pembiayaan sangat penting untuk mengurangi risiko investasi dan menarik modal bagi proyek infrastruktur air yang berkelanjutan.

Panel kedua membahas kemitraan inovatif dalam pembiayaan campuran yang sukses mengatasi tantangan di sektor berkelanjutan.

Neo Gim Huay dari World Economic Forum dan Fabrizio Palermo, CEO Acea, menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan filantropi.

Palermo menyatakan bahwa GBFA diharapkan bisa menjembatani kesenjangan antara kebutuhan pembangunan dan kebutuhan iklim.

World Water Forum ke-10 menandai langkah penting dalam upaya global mengatasi tantangan ketahanan air.

Para pemimpin dan pakar berkomitmen untuk bekerja sama melalui platform GBFA dan inisiatif lainnya untuk memastikan implementasi strategi pembiayaan campuran yang efektif. Dengan semangat kolaboratif, dunia diharapkan dapat mencapai ketahanan air yang berkelanjutan dan inklusif.

World Water Forum adalah acara internasional yang mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk membahas solusi atas tantangan air global.

Tri Hita Karana (THK) Forum adalah platform multilateral yang menghubungkan sektor publik, swasta, dan sipil untuk mendorong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Diluncurkan pada 2013, THK Forum bertujuan mempercepat tindakan global dalam inisiatif perubahan sistem berdampak tinggi.

Forum THK didukung oleh Pemerintah Indonesia dan mitra internasional seperti International Chamber of Commerce, UN Sustainable Development Solutions Network, World Bank, IMF, OECD, dan World Economic Forum. Yayasan United In Diversity bertugas sebagai sekretariat Forum Tri Hita Karana untuk mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon dan berkelanjutan.

World Economic Forum (WEF) adalah yayasan non-profit yang didirikan di Jenewa, terkenal dengan pertemuan tahunan di Davos, Swiss. (Rls)