Jembrana (Metrobali.com) —

Peristiwa tragis terjadi pada Sabtu pagi, 21 Desember 2024. Seorang wanita yang diduga mengalami depresi berat setelah kehilangan suaminya memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke laut dari kapal KMP Citra Mandala Sakti.

Korban bernama Wayan Indriyani, seorang ibu rumah tangga kelahiran Bongah, 21 Juni 1972. Ia tinggal di Dusun Krajan, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Korban bersama seorang pengemudi kendaraan bernama Sugeng Eko Wahyudi (No. Pol. P 1494 KQ) serta dua penumpang lain, termasuk anak perempuannya yang mengalami cacat fisik, sedang dalam perjalanan ke Bali.

Rombongan korban berangkat dari Jember pada Jumat malam, 20 Desember 2024, pukul 23.30 WIB, menuju Bedugul, Bali. Mereka tiba di Pelabuhan Ketapang pada pukul 03.13 WIB dan menaiki kapal KMP Citra Mandala Sakti pukul 05.00 WIB.

Setengah jam setelah kapal berlayar, korban meminta izin ke kamar kecil tetapi tidak kembali. Menurut saksi, korban terakhir terlihat bersandar di railing kapal sebelum melompat ke laut di koordinat -08°08.400′ S, 114°25.800′ E.

Nakhoda kapal, Winarno, menjelaskan bahwa kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang pukul 05.38 WIB. Laporan mengenai seorang penumpang yang melompat diterima sekitar pukul 05.53 WIB. Posisi korban teridentifikasi melalui video yang secara tidak sengaja direkam oleh pengemudi kapal lain.

“Menurut informasi dari Kapolsek Wuluhan Polres Jember, korban telah menghadapi tekanan psikologis berat sejak kehilangan suaminya empat tahun lalu. Kehilangan tersebut menjadi titik awal dari kesulitan ekonomi yang dialaminya, karena usaha bengkel kecil yang ia kelola jarang mendapatkan pelanggan,” ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Pandjaitan saat dikonfirmasi, Minggu (22/12)

Korban tinggal bersama putrinya yang menderita polio dan memerlukan perawatan penuh waktu, sementara anak laki-lakinya bekerja di Kalimantan. Beban hidup yang berat dan rasa kesepian diduga menjadi pemicu tindakan nekat ini.

Upaya pencarian segera dilakukan oleh tim SAR gabungan, yang terdiri dari Satpolairud Polres Jembrana, Tim SAR Batalyon C Satbrimobda Bali, Basarnas Jembrana, dan TNI AL Gilimanuk.

Pencarian menggunakan kapal patroli KP XI-2006 dan satu unit Shiftender, dengan area pencarian mencakup Selat Bali hingga perairan Klatakan. Operasi ini dipimpin langsung oleh Kasat Polairud Polres Jembrana.

Pada pukul 13.30 WITA, seorang nelayan bernama Mat Rosul menemukan jasad korban mengapung di perairan Tanjung Pasir, Desa Sumberklampok, Buleleng.

“Jenazah dievakuasi ke Dermaga Water Bee Teluk Gilimanuk oleh tim Satpolairud Polres Jembrana dan diserahkan kepada Puskesmas II Melaya untuk pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.

 

(jurnalis : Tri Widiyanti)