Rapat koordinasi terkait rencana program TPAKD Buleleng Tahun 2022.

Buleleng (Metrobali.com)-

Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Buleleng mencanangkan tiga program pendukung sebagai penunjang keuangan daerah. Terhadap hal ini, TPAKD Buleleng telah mencanangkan program-program kerja pada tahun 2022, diantaranya program literasi keuangan dengan lokus Pasar Banyuasri, program digitalisasi informasi dan program gerakan Buleleng menabung. Demikian dikatakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini, S.Sos.,M.AP yang juga selaku Sekretaris TPAKD Buleleng, saat ditemui usai rapat koordinasi terkait rencana program TPAKD Buleleng Tahun 2022.

Lebih lanut dikatakan salah satu program diproyeksikan di Pasar Banyuasri. Mengingat Pasar Banyuasri dipilih sebagai pilot projek literasi keuangan yang dikarenakan pasar ini baru selesai di revilitasi dan termasuk pasar tradisional.

“Pasar ini kita dorong agar berbasis digital. Dimana para pelaku pasar di Banyuasri akan diupayakan untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti e-parkir, e-retribusi dan belanja menggunakan Qris yang sudah bekerjasama dengan pihak perbankan,” jelasnya.

Selanjutnya TPAKD juga berinovasi melalui aplikasi Sistem Informasi Akses Keuangan Kabupaten Buleleng (SIAKANGBULE) untuk memberikan informasi kepada masyarakat, tentang bagaimana mengakses secara cepat tanpa harus ke bank terkait produk-produk dari perbankan itu sendiri.

“Kita juga memprogramkan gerakan Buleleng menabung. Program Buleleng menabung ini sudah diterapkan dari Tahun 2019 yang menyasar siswa Sekolah Dasar (SD) sampai SMP, khususnya sekolah negeri untuk digali potensinya dan didorong kembali terkait digitalisasinya.” Ungkap Rousmini.

Iapun menyebutkan, dalam upaya mewujudkan Buleleng bebas dari sampah plastik dan pengelolaan sampah berbasis sumber, beberapa OPD telah membentuk bank sampah di dalam program Buleleng menabung yang dikoordinir oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng.
“Sebanyak 20 dari 40 OPD sudah menerapkannya. Sisanya akan kita dorong agar seluruh OPD mau melakukan dan membangun bank sampah,” tegasnya.

“Kita juga berharap, melalui program yang sudah direncanakan dan juga masukan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VIII Bali-Nusra, kedepan kegiatan ini agar lebih diperluas lagi program-programnya terutama dalam pemahaman terkait literasi melalui akses keuangan yang ada, sehingga masyarakat tidak mudah tertipu dan memperoleh informasi yang benar.” tutup Rousmini.

Pewarta : Gus Sadarsana