Denpasar, (Metrobali.com)

 

Menginjak usianya yang ke 50, Radio Sonora sebagai media siar berbasis suara turut mendukung program pemerintah soal pencegahan stunting. Bukti dukungan itu diwujudkan dalam bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR) bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Bali. Paket nutrisi ibu hamil itu diserahkan kepada TP PKK Kota Denpasar, yang secara estafet menyalurkan kepada 15 ibu hamil dengan resiko tinggi (resti) pada Selasa (6/9).

Berlokasi di aula Gedung Wanita Shanti Graha, hadir dalam kegiatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, Istri Wakil Walikota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana serta Ketua Pokja IV TP PKK Kota Denpasar dr. Ida Bagus Eka Putra, M.Kes. Turut hadir pula  Station Manager Sonora Bali C. Bambang Triyonojati.

Mewakili Ketua TP Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Istri Wakil Walikota Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dalam   mengatakan,

apresiasi patut diberikan kepada para pihak yang turut serta mengambil peran dalam pencegahan stunting.

“Problematika stunting bukanlah menjadi pekerjaan rumah satu atau dua pihak saja. Namun semua lapisan masyarakat memiliki kewajiban untuk turut serta mencegah stunting, guna menyiapkan generasi yang cerdas, berkualitas dan berintegritas di masa mendatang,” ucap Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa.

Persiapan generasi mendatang dengan kualitas sumber daya manusia yang baik, dapat disiapkan sejak dalam kandungan.

“Maka CSR Radio Sonora ini tentunya menjadi program yang perlu diapresiasi. Terima kasih Radio Sonora, di usia emas ini teruslah berkarya, berkreatifitas serta berdaya guna bagi masyarakat,” lanjut Ny. Ayu Kristi.

Menanggapi penerimaan yang baik perihal program CSR ini, Station Manager Radio Sonora Bali C. Bambang Triyonojati mengungkapkan pihaknya akan terus berupaya program serupa dapat terlaksana kembali.

“Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, khususnya di provinsi Bali dan Kota Denpasar, Radio Sonora berupaya dapat terus mendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting. Kami berharap melalui CSR ini dapat bermanfaat bagi program pencegahan stunting,” kata Bambang Triyonojati.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Bali dr. Luh Gede Sukardiasih atau kerap disapa Luh De di hadapan para ibu hamil penerima paket nutrisi mengedukasi soal pencegahan stunting merupakan hal mutlak.

“Pencegahan stunting sebetulnya bisa dilakukan sejak masih menjadi pasangan calon pengantin. Kami dari BKKBN Bali tidak hentinya untuk mengedukasi para catin yang nantinya akan mencetak generasi mendatang bahwa, nutrisi dan gizi yang baik diperlukan. Jika pasangan catin ini menikah, maka setelah menikah untuk persiapan hamil maka diarahkan untuk melakukan skrining kesehatan 3 bulan sebelumnya guna mengetahui kesiapan fisik dan mental calon ibu hamil,” jelas dr. Luh De panjang lebar.

Menurut dr. Luh De masih ada masyarakat yang belum kenal persoalan stunting. Untuk itu, kolaborasi antara semua pihak diperlukan untuk memberikan pemahaman apa itu stunting dan bagaimana cara mencegah serta menanggulanginya.

sumber : Humas Dps

Editor :Sutiawan